REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di tengah- tengah masyarakat sudah semakin meresahkan. Terlebih peredaran dan penyalahgunaan narkoba menyasar generasi muda penerus bangsa.
Upaya- upaya pencegahan melalui kampanye anti narkoba harus terus digulirkan secara masif di masyarakat, tak terkecuali di lingkungan pendidikan dengan melibatkan banyak elemen masyarakat. Tak terkecuali organisasi masyarakat (ormas) Islam.
Terkait hal ini, Wakil Gubernur (wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengajak ormas Islam untuk ikut menggencarkan kampanye anti narkoba. Terutama di kalangan generasi muda dengan menyasar sekolah- sekolah, pesantren atau kampus.
Ormas Islam bisa menggandeng kepolisian, tokoh agama, Badan Narkotika Nasional dan pihak terkait lainnya. “Saya yakin, peran ormas Islam sangat besar dalam rangka menyadarkan masyarakat atas bahaya dampak narkoba,” ungkapsnya, saat menghadiri seminar bertajuk ‘Peran Aktif Ormas Islam dalam Pencegahan Bahaya Narkoba’ yang digelar DPD Gerakan Rakyat Anti Madat (Geram) Jawa Tengah, di Semarang, Rabu (14/9).
Menurut Taj Yasin, ormas Islam harus berperan dalam menyampaikan bahaya dan hukum mengonsumsi maupun mengedarkan narkoba. Terlebih semua agama telah sepakat hukum mengkonsumsi narkoba adalah haram.
Menurutnya, peran ormas dalam pencegahan penyebaran narkoba dapat dilakukan dalam berbagai momentum. Antara lain melalui penyuluhan dan kampanye antinarkoba di sekolah, pesantren, maupun lembaga- lembaga pendidikan lainnya.
Terlebih peredaran narkoba itu sekarang juga menyasar di lembaga-lembaga pendidikan umum maupun pendidikan berbasis agama. “menjadi tugas bersama untuk ikut menyadarkan masyarakat akan bahaya dan ancaman maa depan bangsa akibat penyalahgunaan narkoba,” tegas wagub.
Sementara itu, Ketua DPD Geram Provinsi Jawa Tengah, Hafidz Sungkar mengatakan, yayasan pegiat antinarkoba GERAM Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Forum Kewaspadaan Diri Masyarakat (FKDM) menyelenggarakan seminar yang melibatkan semua agama dalam pencegahan narkoba.
“Kita memang menghadirkan perwakilan ormas semua agama, Islam, kristen, Katholik, Budha, Hindu, Konghucu. Hasilnya sepakat bahwa yang namanya narkoba diharamkan oleh semua agama,” tegasnya.
Menurt Hafidz, narkoba adalah musuh besar bangsa, selain korupsi dan radikalisme. Bahkan di antara tiga musuh bangsa tersebut, musuh yang paling dahsyat adalah narkoba. Karena mulai anak- anak hingga orang tua bisa terjerat narkoba.
Maka, peran aktif ormas Islam juga dibutuhkanuntuk selalu memberikan penyuluhan dan jangan berhenti untuk selalu mengingatkan. “Kami selaku pegiat antinarkoba akan selalu bekerjasama dengan Polda Jawa Tengah juga BNN dalam memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba,” tandasnya.