Jumat 16 Sep 2022 23:40 WIB

Mahasiswa UAD Bekali Pelajar Public Speaking untuk Modal Berdakwah

Pencetus awal dilakukannya pelatihan public speaking berasal dari takmir masjid.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mahasiswa UAD Bekali Pelajar Public Speaking untuk Modal Berdakwah. Kampus utama UAD Yogyakarta.
Foto: Dokumen.
Mahasiswa UAD Bekali Pelajar Public Speaking untuk Modal Berdakwah. Kampus utama UAD Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata Anak Bangsa (KKN AB) membakali pelajar dengan keterampilan public speaking. Hal ini dilakukan dengan pelatihan publik speaking dengan menyasar pelajar MTs Negeri 04, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

Salah satu peserta KKN AB dari UAD, Royan Agil Nugroho mengatakan, pencetus awal dilakukannya pelatihan public speaking berasal dari takmir masjid di Desa Buton Selatan. Pelatihan public speaking dilakukan dengan harapan dapat menjadi modal berdakwah bagi pelajar.

Baca Juga

"Saya bersyukur bisa berbagi ilmu kepada adik-adik di sini, mereka punya cukup modal untuk berdakwah," kata Royan dalam keterangan resmi UAD yang dikutip Republika, Jumat (16/9).

Pelajar yang disasar sebagai peserta pelatihan, katanya, dikarenakan banyaknya generasi muda di Buton Selatan. Royan menilai, banyaknya generasi muda di desa tersebut juga menjadi modal besar bagi pengembangan dan kemajuan desa.

 

"Jumlah mereka yang banyak akan menjadi modal yang bagus. Upaya tim KKN yakni memberi suntikan dalam hal pengembangan soft skills berupa public speaking. Jadi, kami berpikir perlu adanya upaya edukasi terkait hal ini," ujar Royan.

Dalam memulai belajar public speaking, kata Royan, diawali dengan dua hal yakni niat dan percaya diri. Disamping itu, kuncinya adalah praktik, evaluasi, diskusi, dan eksekusi.

Selama pelatihan berlangsung, ada sesi dimana pelajar diminta untuk mempraktikkan berbicara di depan banyak orang secara langsung. Selain untuk melatih mentalitas dalam berbicara di depan umum, katanya, pelajar juga dilatih mengenai nada dan intonasi yang baik saat berbicara.

"Mereka punya cukup modal untuk berdakwah, hanya masih malu-malu, belum percaya diri. Saya lihat tadi beberapa alasan yang mereka sampaikan rata-rata malu, gugup, bingung, tidak percaya diri, dan paling fatal adalah tidak tahu apa yang mau disampaikan," jelasnya.

Pelatihan public speaking tersebut dihadiri oleh pelajar kelas 9A dan 9B yang berjumlah 36 siswa. Pihak sekolah pun, lanjut Royan, juga mengapresiasi pelatihan tersebut.

Bahkan, Royan menuturkan, tim KKN AB disambut dengan baik dan difasilitasi banyak hal oleh pihak sekolah. Salah satunya izin sosialisasi dan peminjaman proyektor yang selama ini sangat sulit ditemukan di Desa Buton Selatan.

"Para peserta merasa sangat senang dan berterima kasih karena telah mendapatkan wawasan baru, serta memunculkan minat belajar terkait public speaking," tambah Royan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement