REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik di Jawa Timur. Hasilnya, PKB berada di teratas dengan capaian 16,8 persen. Di posisi kedua ada PDI Perjuangan dengan raihan elektabilitas 16,1 persen, dan di posisi ketiga ditempati Gerindra dengan elektabilitas 15,4 persen.
Direktur ARCI Baihaki Siraijt menyatakan, berdasarkan catatan tersebut, keunggulan PKB di Jatim belum aman. Apalagi survei yang dilakukan memiliki angka margin of error sebesar 2,8 persen, yang artinya membuka peluang bagi PDIP, bahkan Gerindra menyalip PKB.
"Jelas belum aman PKB, karena itu masih angka margin of error. Gerindra saja yang di posisi tiga itu masih berpeluang besar loh naik ke peringkat pertama," kata Baihaki di Surabaya, Selasa (20/9).
Baihaki pun mengungkapkan faktor lain yang membuat PKB bisa disalip partai lainnya, terutama Gerindra. Baihaki menyatakan, Prabowo yang mendeklarasikan bakal maju sebagai Capres 2024, cukup berpengaruh dalam mendorong elektabilitas Gerindra.
"Kita ingat awal 2021 elektabilitas Gerindra di Jatim itu di angka 10 persen. Perlahan naik angkanya hampir menyentuh 14 persen. Saat Agustus lalu Prabowo mendeklarasikan diri Capres, Gerindra di Jatim naik lagi sampai 15 persen," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Baihaki, elektabilitas PDIP dan PKB cenderung turun, meskipun tidak signifikan. Menurutnya, dengan waktu satu tahun tersisa membuat persaingan ketiga partai bakal semakin sengit.
"Namun mungkin Gerindra ini harus kerja keras meraih suara milenial di Jatim. Tinggal itu PR-nya saya kira. Karena ceruk suara Nahdlatul Ulama mereka juga sudah bisa masuk," kata Baihaki.
Survei ARCI dilakukan pada 5-12 September 2022 di 38 kabupaten/ kota di Jatim. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 1.200 irang dengan margin of error sebesar 2,8 persen.
Berikut hasil survei ARCI elektabilitas parpol di Jatim:
1. PKB: 16,8 persen
2. PDI Perjuangan: 16,1 persen
3. Gerindra: 15,4 persen
4. Golkar 10,2 persen
5. Demokrat: 9,7 persen
6. NasDem: 6,3 persen
7. PPP: 4,1 persen
8. PKS: 3,9 persen
9. PAN: 2,9 persen
10. Perindo: 2,3 persen
11. PSI: 1,5 persen
12. Gelora: 0,5 persen
Tidak menjawab/tidak mengetahui: 10,3 persen