Senin 26 Sep 2022 16:35 WIB

Penyebab Ledakan di Asrama Polisi Grogol, Kapolda : Menunggu Pemeriksaan Saksi Korban

Pendalaman ini untuk mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau kesalahan prosedur.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Polisi berjaga di lokasi terjadinya ledakan di Asrama Grogol Indah Baru,Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (25/9/2022). Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Aqudusy, dari laporan awal ledakan berasal dari sebuah paket dalam wadah kardus coklat yang mengakibatkan seorang polisi bernama Bripka Dirgantara Pradipta terluka.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Polisi berjaga di lokasi terjadinya ledakan di Asrama Grogol Indah Baru,Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (25/9/2022). Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Aqudusy, dari laporan awal ledakan berasal dari sebuah paket dalam wadah kardus coklat yang mengakibatkan seorang polisi bernama Bripka Dirgantara Pradipta terluka.

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Jajaran Polda Jawa Tengah masih mendalami kasus ledakan bahan petasan yang terjadi di asrama polisi Grogol Indah, wilayah Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (25/9) sore.

Pendalaman ini dilakukan untuk mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau kesalahan prosedur, di balik penanganan barang bukti paket bahan petasan yang meledak dan melukai seorang anggota Polresta Surakarta tersebut.

Baca Juga

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan, seperti yang sudah disampaikan di Mapolsek Grogol, dalam kasus ini Polda Jawa Tengah telah memastikan bahwa sumber ledakan tersebut bukan bom dan juga tidak ada unsur teror.

Dari pengembangan saksi yang sudah dilakukan ditemukan fakta benar jika yang meledak tersebut merupakan bahan petasan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pihak pengirim maupun penerima paket tersebut.

Yakni salah satu CV di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat serta penerima seorang berinisial A warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang membenarkan telah memesan bahan petasan tersebut.

Demikian pula hasil pemeriksaan terhadap anggota Sat Intel Polresta Surakarta, yang menyebutkan saksi korban telah melakukan kegiatan kepolisian yaitu operasi dan dilakukan pengamanan barang bukti yang kemungkinan saat itu dibawa pulang dan kemudian coba untuk dimusnahkan hingga akhirnya meledak.

Terkait pemeriksaan terhadap anggota yang hendak memusnahkan kemudian menjadi korban --secara jelasnya—akan dilakukan nanti setelah yang bersangkutan sembuh dari perawatan medis di rumah sakit.

“Sehingga nanti akan ketahuan apakah itu ada unsur lalainya, apakah itu ada salah prosedur dan lain sebagainya, setelah kita lakukan pemeriksaan,” tegas kapolda, saat memberikan keterangan pers di mapolda Jawa Tengah, Senin (26/9).

Kapolda juga menyampaikan, kepada masyarakat tidak perlu resah, karena ledakan tersebut adalah bukan bom dan bukan teror. Situasi tempat kejadiaan perkara (TKP) --saat ini-- juga sudah normal kembali.

Proses identifikasi dari INAFIS maupun Labfor juga sudah selesai dan tidak ada kejadian menonjol di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Sehingga masyarakat sekitar juga sudah kembali melakukan aktivitas normal mereka.

Kapolda juga meyakinkan dengan sejumlah gambar bahwa yang meledak itu merupakan paket bahan petasan yang diamankan anggota pada operasi kepolisian. Setelah diurai oleh tim Peninak Bom (Jibom) didapati ada sumbu petasan.

Selain itu juga ada barang bukti bahan petasan yang disisihkan ada enam kantong. Dua kantong bahan petasan tersebut disisihkan untuk barang bukti dan empat kantong lainnya langsung didisposal pada Ahad malam.

“Semua itu merupakan barang bukti atau petunjuk yang mengerucut bahwa ledakan itu bukan berasal dari bom, namun merupakan bahan petasan serta tidak ada unsur teror dan sebagainya,” tanda Ahmad Luthfi.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa ledakan yang terjadi terjadi kompleks Asrama Polisi  Arumbara, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukojarjo, Ahad sore.

Kapolda memastikan, terjadinya ledakan yang sempat mengagetkan warga lingkungan Grogol Indah dan melukai seorang anggota Polresta Surakarta, Bripka Dirgantara Pradipta (35) tersebut bukan aksi terror atau ledakan dari bom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement