Jumat 30 Sep 2022 22:27 WIB

Menhub Pastikan Bandara Purbalingga Kembali Beroperasi Mulai Oktober

Block seat tersebut akan berlangsung hingga pasar terbentuk.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Banyumas Achmad Husein dan pimpinan daerah lainnya dalam konferensi pers di Bandara JB Soedirman, Jumat (30/9/22).
Foto: Republika/Idealisa masyrafina
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Banyumas Achmad Husein dan pimpinan daerah lainnya dalam konferensi pers di Bandara JB Soedirman, Jumat (30/9/22).

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akan kembali beroperasi mulai bulan Oktober 2022 dengan tiga penerbangan dalam sepekan yang dilayani dua maskapai.

Saat memberi keterangan pers usai memimpin rapat bersama sejumlah kepala daerah di Bandara JB Soedirman, Purbalingga, Jumat petang (30/9/2022), Menhub mengatakan pihaknya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo memastikan bahwa setiap infrastruktur yang dibangun pemerintah akan berguna dan dibutuhkan masyarakat.

Baca Juga

"Oleh karena itu, komitmen untuk memastikan tiga flight (penerbangan) dalam satu minggu untuk pertama kali sudah dimulai bulan Oktober," tegasnya.

Menteri Budi mengaku bangga dan berterima kasih atas adanya block seat yang berarti pemerintah dari tujuh kabupaten (Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Cilacap, dan Pemalang) itu menjamin bahwa tempat duduk dalam jumlah tertentu dibeli oleh masyarakat dari wilayah tersebut.

Menurut dia, hal itu merupakan kerja sama yang baik, sehingga Wings Air dan Citilink memastikan adanya penerbangan ke Purbalingga.

"Dan kabupaten mengadakan block seat. Kami harapkan juga masyarakat lakukan ini dengan baik," kata Budi.

Menhub mengatakan ada manfaat yang baik apabila hal itu dilakukan karena banyak masyarakat yang berasal dari daerah sekitar Bandara JB Soedirman yang menanyakan kapan bandara kembali melayani penerbangan.

Dengan tidak adanya penerbangan di Bandara JB Soedirman, kata dia, masyarakat yang berada di luar daerah itu tidak bisa pulang kampung untuk mengunjungi orang tuanya maupun berwisata di Purbalingga.

"Itu adalah potensi. Nah, block seat ini saya harapkan tidak berlangsung lama, setelah itu jadi penerbangan biasa," katanya.

Menhub mengatakan saat sekarang yang dibutuhkan adalah kekompakan bersama. Oleh karena itu, kata dia, komitmen yang dilakukan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan dalam rapat yang dipimpin Menhub Budi Karya Sumadi, tujuh kepala daerah di wilayah Jateng bagian barat dan selatan sepakat untuk mendukung keberadaan Bandara JB Soedirman.

"Dalam waktu yang tidak terlalu lama di Oktober bisa kembali dioperasionalkan. Kami InsyaAllah akan mengawal eksistensi bandara ini dengan blocking seat," katanya.

Dia mengharapkan dalam waktu tidak terlalu lama, kunjungannya akan meningkat.

Saat ditemui usai acara, Bupati Tiwi (panggilan akrab Dyah Hayuning Pratiwi) mengatakan pihaknya akan mengadakan rapat dengan enam kepala daerah lainnya guna membahas masalah block seat.

"Tentunya Purbalingga sebagai tuan rumah, porsinya lebih besar dibandingkan dengan enam kabupaten lainnya," katanya.

Menurut, block seat tersebut akan berlangsung hingga pasar terbentuk. "Tadi Pak Menteri bilang, mungkin tiga sampai empat bulan market (pasar, red.) akan terbentuk, itu dari pelajaran di kabupaten/kota lain yang melakukan hal serupa," kata Bupti Tiwi.

Sementara Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan break even point (BEP) dalam penerbangan itu kurang lebih 70 persen tempat duduk.

"Kira-kira 70 persen, layak untuk terbang, artinya masih ada BEP atau ada keuntungan sedikit. Maskapai kan juga perusahaan, jadi harus bisa creating revenue (menghasilkan pendapatan)," jelasnya.

Kendati dalam rapat tersebut telah dibahas bahwa BEP kurang lebih 70 persen tempat duduk, dia mengatakan untuk jumlah tempat duduk yang akan dilakukan block seat itu tergantung hasil pembicaraan. "Karena bisa saja selebihnya dijual kepada masyarakat," kata Adita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement