Sabtu 01 Oct 2022 14:07 WIB

Unik, 15 Pasang Pengantin Kirab di Malioboro

Keunikan lainnya juga tampak pada mas kawin yang digunakan

Rep: My43/My42/ Red: Fernan Rahadi
Acara Nikah Bareng di Malioboro Yogyakarta, Jumat (30/9/2022).
Foto: Novientyaga Sekar
Acara Nikah Bareng di Malioboro Yogyakarta, Jumat (30/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --- Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais) menyelenggarakan pernikahan untuk 15 pasang pengantin yang berasal dari berbagai daerah. Keunikan pernikahan tersebut selain dari jumlah pengantin namun juga dari rentang usia pengantin. 

"Pasangan yang ada sekarang berasal dari umur 20 sampai 80 tahun," ujar Ketua Golek Garwo Fortais Indonesia dan Nikah Bareng Nasional, RM Ryan Budi Nuryanto, Jumat (30/9/2022). 

Walaupun dilaksanakan dalam keadaan hujan angin, proses ijab dengan perwakilan tiga pasangan pengantin tetap dapat terselenggara dengan hikmat di Teras 2 Malioboro, Yogyakarta. 

"Dipilihnya Malioboro ini karena Malioboro sebagai pusat dari Yogyakarta," lanjutnya. Riyan menjelaskan bahwa Yogyakarta telah banyak dikenal juga untuk mendapatkan pasangan, karena banyak cinta yang bertemu di Yogyakarta.

Selain itu, keunikan lainnya juga tampak pada mas kawin yang digunakan, yakni selain seperangkat alat shalat dan cincin, ada juga gudeg sebagai ciri khas kota Yogyakarta.

"Fasilitas yang kami sediakan untuk Nikah Bareng Malioboro ini gratis," lanjut Ryan pada kesempatan tersebut. Fasilitas gratis yang disediakan antara lain mulai dari busana rias, dokumentasi, mahar, dan lainnya. 

Dengan adanya acara ini, diharapkan dapat membantu masyarakat terutama yang di Yogyakarta, untuk dapat menemukan pasangan. Serta dapat melakukan pernikahan tanpa memikirkan hal lain yang perlu dipersiapkan.

Kegiatan ini bertema "Holopis Kuntul Baris 15 Ribu Pengantin Nusantara Membumikan Pancasila", yang menjadikan ini sebagai momentum untuk juga mempersatukan bangsa. Selain itu, diselenggarakan pernikahan ini sebagai bentuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, dan HUT Yogyakarta ke-266. 

"Kami ingin mewujudkan impian calon pengantin dengan mengukir sejarah dan semangat setelah pandemi," lanjut Ryan. 

Momentum ini sangat berkesan bagi para pengantin yang mengikuti, karena tidak menyurutkan semangat dan rasa bahagia, walaupun terhalang dengan kondisi cuaca yang tidak dapat di prediksi.

Dalam rangkaian acara ini, Fortais bekerja sama dengan KUA Danurejan, MUA Jogja, Paguyuban Rias Kinasih Jogja, dan banyak lainnya. Yang juga didukung oleh Pemkot Yogyakarta.

Selanjutnya, setelah acara ini juga akan diadakan acara lain bagi masyarakat yang ingin menikah dan belum menemukan pasangan di "Golek Garwo Ojo Dibandingke", pada 2 Oktober 2022 mendatang dengan mendaftar dan membawa persyaratan, serta mengenakan dess code batik. 

Zerlitha Putri (31) mengatakan dirinya dan pasangan sangat terbantu dengan diadakannya acara ini. "Karena dokumen-dokumen suami saya berada di rumah orangtuanya, jadi sulit bagi kami untuk menikah di KUA pada umumnya. Oleh karena itu saya bersyukur menjadi bagian dari 15 pengantin hari ini karena dipermudah untuk jalan beribadah. Kami sudah akad pukul 13.00 WIB di KUA Pakualaman," katanya.

Ijab Qobul dilaksanakan di Teras Malioboro 2. Namun beberapa pasangan dapat melakukan di KUA Danurejan, Pakualaman, Gedongtengen dan Ngampilan.  "Saat ini kami sedang menunggu acara arak-arakan. Selain itu, kami menunggu pasangan lain yang jadwal ijab qobulnya di sini (Teras Malioboro 2)," lanjutnya. 

Banyak turis serta wisatawan berkumpul menyaksikan ijab qobul. Menariknya lagi, terdapat pasangan yang sudah lanjut usia. Mereka ialah Sunardi (83) dan Wagiyah (60). Senyum mereka melukiskan kebahagiaan dan rasa syukur. Meskipun disertai cuaca hujan deras. Pasangan yang menikah berasal dari usia yang beraneka ragam dari usia termuda, 19 tahun hingga 83 tahun usia tertua. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement