Rabu 05 Oct 2022 22:08 WIB

Polri Bantah Amankan Aremania yang Unggah Kondisi Tragedi Kanjuruhan

Tim investigasi telah melaksanakan rapat yang dipimpin oleh Kapolri.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sejumlah suporter Arema FC (Aremania) menyalakan lilin sebelum mengikuti doa bersama di depan patung singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan pada hari ke-3 tersebut semakin banyak diikuti warga setempat maupun suporter Arema FC dari berbagai daerah.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah suporter Arema FC (Aremania) menyalakan lilin sebelum mengikuti doa bersama di depan patung singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan pada hari ke-3 tersebut semakin banyak diikuti warga setempat maupun suporter Arema FC dari berbagai daerah.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Sebuah unggahan viral di media sosial selama beberapa waktu terakhir. Pasalnya, terdapat laporan seorang Aremania sekaligus pengunggah video kondisi tragedi Kanjuruhan telah diamankan oleh kepolisian.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, telah menanyakan hal tersebut kepada tim dan Kapolda Jawa Timur (Jatim). Hasilnya, tidak ada pengamanan terhadap Aremania yang juga pengunggah video kondisi tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga

Menurut Dedi, hal yang dia sebutkan sudah melalui proses analisa dan pendalaman oleh tim. "Dan itu salah satu alat bukti penunjuk yang menjadi bahah penyidikan maupun analisa tim penyidik," ucap Dedi kepada wartawan di Mapolres Malang, Rabu (5/10/2022) malam.

Sebagai informasi, tim investigasi telah melaksanakan rapat yang dipimpin oleh Kapolri. Pada rapat tersebut, tim investigasi melaporkan sejumlah progres yang sudah dicapai. Salah satunya, tim sudah melakukan pemeriksaan terhadap 31 anggota Polri yang terlibat dalam proses pengamanan tragedi Kanjuruhan.

Total setidaknya ada 35 saksi yang telah dimintai keterangan. Dari jumlah tersebut, 31 di antaranya anggota Polri dan lainnya dari pihak eksternal. "Saksi eksternal, menurut Kapolri, masih ada beberapa hal yang perlu didalami," ucapnya.

Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan telah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Sebagian besar korban meninggal merupakan Aremania sedangkan dua orang dari kepolisian. Selain itu, juga dilaporkan ada ratusan Aremania yang mengalami luka-luka, baik ringan, sedang maupun berat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement