REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepala regulator jaringan nasional Jerman Klaus Mueller memperingatkan bahwa negaranya menggunakan terlalu banyak gas dalam rencana menghindari energi potensial darurat musim dingin ini. Dengan berkurangnya aliran gas alam dari Rusia di tengah perang di Ukraina, para pejabat Jerman telah mendesak warga untuk mengurangi penggunaan gas dan menghemat energi menuju bulan-bulan yang lebih dingin.
"Konsumsi gas meningkat terlalu banyak minggu lalu," kata kepala agen jaringan Jerman Bundesnetzagentur, Kamis (6/10/2022), .
Alih-alih pengurangan konsumsi gas, angka dari regulator jaringan nasional menunjukkan telah terjadi peningkatan penggunaan. Konsumsi gas pekan lalu di kalangan rumah tangga dan usaha kecil hampir 10 persen lebih tinggi dari konsumsi rata-rata dari 2018 hingga 2021.
Penggunaan berada pada 618 gigawatt jam per hari (GWh/hari) dibandingkan dengan rata-rata untuk minggu yang sama selama tahun 2018 hingga 2021 sebesar 564 GWh/hari. Berbeda dengan rumah tangga, industri besar membuat sedikit penghematan pekan lalu, mengkonsumsi 1.370 GWh/hari dibandingkan rata-rata 1.402 GWh/hari selama empat tahun terakhir. Rumah tangga dan usaha kecil menyumbang 40 persen dari konsumsi, sementara industri manufaktur besar membutuhkan 60 persen dari gas negara.
"Kami hampir tidak akan dapat menghindari darurat gas di musim dingin tanpa setidaknya 20 persen penghematan di sektor swasta, komersial dan industri,” kata Mueller.
"Situasinya bisa menjadi sangat serius jika kita tidak mengurangi konsumsi gas kita secara signifikan," ujarnya.
Jerman berada di fase dua dari rencana darurat tiga tahap setelah aliran gas yang terus berkurang dari Rusia, pemasok gas utama untuk ekonomi terbesar Eropa. Berlin memiliki rencana untuk mensubsidi harga gas untuk konsumen dan bisnisnya.