Jumat 07 Oct 2022 21:39 WIB

Lantunan Lokananta Iringi Yogyakarta Sulih Pulih Luwih dari Pandemi

WJNC dimeriahkan oleh penampilan dari setiap kecamatan di Kota Yogyakarta.

Lantunan Lokananta Iringi Yogyakarta Sulih Pulih Luwih dari Pandemi (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Lantunan Lokananta Iringi Yogyakarta Sulih Pulih Luwih dari Pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Lantunan Lokananta, seperangkat gamelan dari Suralaya, istana dewa di kahyangan, mengiringi puncak peringatan hari ulang tahun ke-266 Kota Yogyakarta yang diwujudkan dalam gelaran Wayang Jogja Night Carnival dengan semangat untuk sulih, pulih, dan luwih dari pandemi.

"Puncak acara ini merupakan wujud syukur kami atas kemajuan pembangunan yang bisa dinikmati seluruh warga dan menyongsong harapan ke depan dengan semangat sulih, pulih, dan luwih," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi saat membuka Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #7 di Yogyakarta, Jumat malam (7/10).

Baca Juga

Menurut dia, tema besar dalam peringatan ulang tahun ke-266 Kota Yogyakarta yaitu sulih, pulih, dan luwih memiliki makna yang sangat dalam terlebih saat ini Kota Yogyakarta terus berupaya sekuat tenaga untuk bangkit dari pandemi.

Sulih memiliki arti sebagai sebuah kemauan untuk senantiasa bergerak dan beradaptasi dengan perubahan, sedangkan pulih adalah sebuah tekad untuk kembali bangkit, dan luwih memiliki makna sebagai sebuah keinginan untuk selalu lebih baik di masa yang akan datang.

Sumadi menambahkan, tema peringatan tersebut juga menunjukkan optimisme masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama bangkit dari pandemi sehingga akan terjadi lompatan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita yang membacakan sambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Wayang Jogja Night Carnival kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2022.

"Kegiatan ini mengangkat seni budaya dan kreativitas masyarakat di Yogyakarta. Kami terus mendorong pengembangan pariwisata yang berkualitas dengan prinsip keberlangsungan lingkungan," katanya.

Pengembangan pariwisata dapat didukung dengan penyelenggaraan event yang berkualitas didukung dengan promosi yang baik diyakini mampu menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi pasca pandemi.

"Dengan membangkitkan optimisme pariwisata dan ekonomi kreatif, maka peluang usaha dan lapangan kerja akan terbuka," katanya.

Pada 2022, Kemenparekraf berupaya menciptakan 1,1 juta lapangan kerja pada 2022 untuk menuju target 4,4 juta lapangan kerja pada 2024.

Sedangkan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyebut, WJNC sudah memiliki gereget di masyarakat dan diharapkan menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih mencintai dan melestarikan seni budaya tradisional.

Gelaran WJNC #7 yang kembali diselenggarakan di tempat awal mula karnaval tersebut digelar dipadati puluhan ribu masyarakat yang menyemut di sepanjang jalur yang dilalui, yaitu dari Jalan Jenderal Sudirman, Tugu, Jalan Margo Utomo dan berakhir di Jalan Gowongan.

Seperti tahun sebelumnya, WJNC dimeriahkan oleh penampilan dari setiap kecamatan di Kota Yogyakarta yang masing-masing membawakan cerita tokoh pewayangan yang berbeda-beda guna mendukung keseluruhan tema yang diusung. Pada tahun ini adalah Lokananta Arjuna Anugraha.

Di antaranya, Kecamatan Danurejan menampilkan tokoh Bathara Guru, Kecamatan Umbulharjo dengan tokoh Bathara Durga, Kecamatan Wirobrajan dengan Baladewa dan Erawati, serta Kecamatan Gondokusuman dengan Bathara Narada.

Di dalam cerita pewayangan, gamelan Lokananta hanya ditabuh dua kali, yaitu dalam acara pernikahan Baladewa dengan Erawati dan pernikahan Arjuna dengan Sembadra.

Selain menjadi wujud syukur masyarakat Kota Yogyakarta melewati pandemi COVID-19, tema gamelan juga dipilih untuk memberikan dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement