REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- TNI telah membangun fasilitas sumur bor berkedalaman 130 meter di daerah sulit air bersih di Kabupaten Trenggalek dan menyumbangkannya kepada warga sekitar yang membutuhkan, terutama saat kemarau.
"Bantuan ini merupakan program Panglima TNI untuk membantu menghadirkan air bersih untuk warga di daerah sulit air bersih. Semoga bermanfaat untuk masyarakat,” kata Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Kav Peddy Adi Prasetyo saat meninjau pelaksana program pembangunan sumur bor di Desa Tanggaran, Kecamatan Pule.
Ia mengatakan, sumbangsih itu dilaksanakan dalam rangka HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Peddy mengatakan, TNI ingin menghadirkan kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang terdampak krisis air bersih saat musim kemarau lewat program TNI Manunggal Air.
Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Edy Suprayitno mengatakan, program kolaborasi TNI dan Pemerintah Daerah Trenggalek tersebut diharapkan bisa menjawab keresahan masyarakat saat kemarau terjadi yang kemudian memicu krisis air bersih.
"Di sini kedalaman 130 meter baru ke luar air. Nantinya air akan disalurkan ke warga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, peternakan maupun pertanian," ujarnya.
Setelah sumur bor berfungsi, nantinya akan dikelola oleh kelompok masyarakat melalui Pamsimas. Pihaknya nantinya akan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pendistribusian ke masyarakat.
“Memfasilitasi bagaimana tandon air itu terealisasi. Kemudian pengaturan pendistribusiannya kepada masyarakat yang membutuhkan itu bisa terdistribusi air bersih," kata Edy.
Kondisi air dengan geografis Desa Tanggaran yang ada di ketinggian menjadikan desa itu menjadi salah satu daerah terdampak kekeringan saat musim kemarau.
Bahkan saat musim kemarau, warga mengandalkan suplai air bersih dari BPBD Trenggalek, selain mengandalkan suplai dari BPBD, tak sedikit warga harus menempuh jarak sekitar dua kilometer untuk mencari air bersih ke dalam hutan.
“Mewakili masyarakat dan pemerintah daerah, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Semoga sumur bor ini bermanfaat, karena airnya bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Untuk diketahui, di Bumi Menak Sopal (juluikan Trenggalek) kerap dilanda kekeringan saat musim kemarau. Merujuk laporan BPBD Trenggalek beberapa tahun lalu, luas kekeringan bisa mencapai hampir separuh jumlah desa, dengan total jumlah desa mencapai 152 desa.