Rabu 12 Oct 2022 18:07 WIB

Satu Rumah Rusak Berat Akibat Hujan Deras di Sleman

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Sleman, Kustini Purnomo, saat meninjau rumah yang mengalami kerusakan akibat terkena longsor.
Foto: Dokumen
Bupati Sleman, Kustini Purnomo, saat meninjau rumah yang mengalami kerusakan akibat terkena longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hujan deras memicu longsor yang menyebabkan salah satu rumah warga di Padukuhan Karangtanjung, Kalurahan Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, DIY, mengalami kerusakan kategori berat.

Segera setelah menerima laporan adanya longsor, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, didampingi BPBD Sleman dan Dinas Sosial Sleman, segera melakukan peninjauan lapangan.

"Kami melakukan peninjauan langsung setelah adanya laporan terjadinya longsor akibat hujan lebat. Saya bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata Kustini, Rabu (12/10).

Diungkapkan kondisi rumah warga yang terdampak longsor dan mengalami kerusakan berat. Meski begitu, keluarga pemilik rumah yang mengalami peristiwa telah mendapat perawatan dikarenakan mengalami luka ringan akibat kejadian itu.

Ia berpendapat, beberapa hari terakhir ini di Sleman terjadi hujan yang memang cukup lebat. Sehingga, Kustini meminta masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan antisipasi potensi dampak dari terjadinya hujan lebat.

Sedangkan bagi warga Padukuhan Karangtanjung yang menjadi korban longsor, pemkab melalui BPBD Sleman memberikan bantuan penuh Rp 50 juta. Bantuan itu untuk perbaikan rumah yang mengalami kerusakan berat.

Kepala BPBD Sleman, Makwan menuturkan, pemkab memberi bantuan penuh dengan pertimbangan korban merupakan warga yang masuk kategori KK miskin. Hal ini sesuai Perbup Nomor 56/2021 tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Bencana.

Pada kesempatan itu, Makwan menyampaikan, sebagai upaya-upaya mitigasi bencana masyarakat perlu memperhatikan sumber pemicu bencana. Terlebih, saat ini dari informasi yang dihimpun BPBD, terdapat potensi kondisi cuaca ekstrim di Sleman.

Potensi itu diperkirakan terjadi sampai 15 Oktober 2022 mendatang. Karenanya, Makwan menekankan, warga perlu waspada karena saat cuaca ekstrim, hujan sangat deras, durasi tidak panjang tapi bisa timbulkan volume air yang sangat banyak.

"Sehingga, masyarakat harus waspada akan potensi bencana akibat cuaca ekstrim," ujar Makwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement