REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menghadiri Pameran Lukisan bertajuk 'Jenderal Gerilya' di Bioskop Misbar Taman Kota Usman Janatin. Seluruh lukisan menggambarkan 15 momen penting pahlawan nasional asal Purbalingga Jenderal Soedirman saat merebut kembali Kemerdekaan RI.
Pada momentum acara penutupan pameran, seluruh lukisan habis terbeli. Sebanyak dua lukisan diborong bupati, satu lukisan dipesan wakil bupati, satu lukisan dipesan ketua DPRD, dua lukisan dibeli direktur RSUD, satu lukisan dibeli Dindikbud Purbalingga, dan delapan lukisan dibeli oleh masing-masing BUMD di Purbalingga.
"Jadi insya Allah 15 lukisan ini akan kita beli semuanya ini bareng-bareng gotong-royong," kata Bupati Tiwi.
Dua lukisan yang dibeli bupati di antaranya, pertama lukisan Jenderal Soedirman usai dilantik bersama pimpinan tertinggi Tentara Republik Indonesia (TRI) di Istana Kepresidenan Yogyakarta 28 Juni 1947, dilukis oleh Bambang Basuki (71) warga Planjan, Desa Selabaya, Kalimanah.
Kedua, lukisan Jenderal Soedirman tengah inspeksi pasukan di kompeks Candi Borobudur Mei 1947, dilukis oleh Tri Herwanto (41) warga Desa Sumingkir, Kutasari.
"Dengan membeli karya seni ini, kita membantu para perupa yang ada di Purbalingga dalam mengapresiasi hasil karyanya. Mudah mudahan mereka akan lebih semangat lagi dalam menelurkan hasil karyanya," ungkap bupati.
Terkait acara pameran lukisan ini bupati menyampaikan apresiasi karena ada berbagai manfaat yang diperoleh. Pertama, ajang silaturahim antar perupa Purbalingga. Kedua, ajang memotivasi para perupa.
Ketiga, mempopulerkan Jenderal Soedirman sebagai pahlawan nasional asal Purbalingga. "Semoga acara seperti ini bisa terus konsisten dan bisa mengangkat tema tema yang lain" katanya.
Seperti diketahui, kegiatan pameran lukisan bertajuk 'Jenderal Gerilya' ini diselenggarakan Dewan Kesenian Purbalingga atas kerjasama dengan Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga. Sebanyak 15 lukisan karya perupa lokal Purbalingga digarap sejak Festival Film Purbalingga (FFP) 2022 pada 7 Agustus lalu selama dua bulan.
Pameran ini berlangsung selama enam hari secara roadshow di empat titik. Mulai 3 Oktober di Pendapa Kantor Kecamatan Bobotsari, 4 Oktober di Pendapa Kantor Kecamatan Kejobong, 5 Oktober di Pendapa Kantor Kecamatan Bukateja, dana 7 - 9 Oktober diselenggarakan di Bioskop Misbar.
"Konsep kami mendekatkan seni rupa kepada masyarakat jadi penting. Kami menemukan pola itu, terutama anak SD sampai SMA tiap kecamatan bisa mengapresiasi," kata Ketua Umum Dewan Kesenian Purbalingga, Bowo Leksono.
Sudah ada ribuan pelajar yang menyaksikan pameran. Menurutnya lukisan lukisan ini tidak sekadar karya seni rupa akan tetapi juga karya bermuatan sejarah yang penting bagi para pelajar.