REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut bakal mengembangkan fungsi pasar rakyat. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan ekonomi kreatif yang akan dilakukan di tiga pasar rakyat.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan, Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar, kreatif dan pariwisata memiliki potensi ekonomi kreatif. Dengan begitu, ekonomi kreatif ini perlu lebih dikembangkan hingga ke pasar rakyat.
"Yang akan kita kembangkan ekonomi kreatif prioritas ada di tiga pasar yaitu Pasar Pasty (Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta), Prawirotaman, dan Beringharjo. Itu titik lokus (tempat) yang lebih siap," kata Veronica di pasar Prawirotaman, Kota Yogyakarta, Rabu (13/10).
Kajian terkait pengembangan ekonomi kreatif ini pun akan dilakukan di tiga pasar rakyat tersebut. Kajian dilakukan dengan merumuskan konsep, pola dan rincian tahapan pengembangan ekonomi kreatif di tiga pasar prioritas.
Termasuk menganalisa tiga pasar rakyat yang berpotensi dan menjadi prioritas untuk pengembangan ekonomi kreatif berdasarkan pertimbangan aspek kebijakan, tata ruang, ekonomi dan kesiapan sumber daya. "Kajian ini harapannya di akhir Oktober sudah selesai dan bisa dilaksanakan di tahun ini," ujar Veronica.
Veronica menuturkan, ada 17 subsektor ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta. Namun, yang paling berkembang yakni kuliner, fashion, kriya dan seni pertunjukan.
Pihaknya juga sudah mendata bahwa pelaku ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta sekitar 1.500 pelaku ekonomi kreatif. 800 di antaranya merupakan pelaku ekonomi kreatif yang bergerak di sektor kuliner.
Veronica menjelaskan, Pasar Pasty memiliki lokasi strategis di pintu gerbang Kota Yogyakarta bagian selatan dan ruang luas. Rencananya, Pasar Pasty akan menjadi area hobbies dan family karena memiliki produk tanaman hias, satwa, area kuliner, area skateboard dan panggung.
Selain itu, juga akan dikembangkan edukasi untuk anak-anak dan kegiatan sunday morning. "Teman-teman pedagang sudah main ketoprak disana beberapa waktu lalu, beberapa sekolah dan masyarakat sudah gunakan panggung untuk latihan-latihan. Harapan kami panggung itu bisa untuk seni pertunjukan yang lain," jelasnya.
Untuk Pasar Prawirotaman, berada di kawasan pusat pelayanan ekonomi Yogyakarta dan kawasan wisata sentra batik Prawirotaman. Pasar itu juga sudah memiliki ruang ekonomi kreatif dan sarana pendukung di lantai empat, serta memiliki potensi segmentasi pasar variatif yakni masyarakat umum, wisatawan dan komunitas.
"Di sini (Prawirotaman) sudah dilaksanakan kegiatan laskar digital, kerja sama pihak ketiga untuk mengadakan pelatihan ke anak-anak sekolah setiap hari Sabtu dan Minggu. Lalu ada kegiatan semacam co-working dan pameran di akhir minggu dari Pensil Terbang," lanjut Veronica.
Sementara itu, Pasar Beringharjo memiliki lokasi strategis di kawasan Malioboro dan sebagai objek daya tarik wisata. Pasar ini juga memiliki sarana prasarana seperti panggung atau atrium.
Ia menyebutkan, Pasar Beringharjo memiliki banyak kerajinan dan kriya, sehingga para pelaku kerajinan dapat membuat workshop. Bahkan, katanya, belum lama ini juga diadakan Jogja Mandiri Fashion Show di Beringharjo sebagai salah satu bentuk ekonomi kreatif.
Sekda Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, dalam pengembangan ekonomi kreatif di pasar rakyat ini perlu memperhatikan kebijakan Pemkot Yogyakarta. Yakni peta jalan ekonomi kreatif secara keseluruhan yang sedang disusun Bagian Perekonomian Pemkot Yogyakarta.
Dalam tata laksana pengembangan ekonomi kreatif itu, kata Aman, juga harus dituangkan secara tekstual, misalnya terkait pemanfaatan ruang di pasar dengan sistem sewa. Setiap titik ekonomi kreatif di pasar rakyat juga diminta untuk memiliki keunggulan masing-masing.
"Masing-masing titik lokasi harus punya daya unggul yang berbeda-beda, sehingga tidak terjadi kompetisi antar titik, tapi saling menguatkan," kata Aman.
Aman menyebutkan, pengembangan ekonomi kreatif di pasar rakyat ini juga harus diintegrasikan dengan kawasan sekitar. Hal ini supaya menjadi pembangkit kawasan sekitar, atau sebaliknya yang mana kawasan membangkitkan ekonomi kreatif.
"Dari sumber daya, juga perlu melibatkan komunitas. Karena dengan berbasis komunitas, cukup memberikan dorongan terhadap penumbuhan aktivitas ekonomi kreatif," ujar Aman.