REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur mengingatkan masyarakat terhadap pentingnya cuci tangan memakai sabun sebagai bagian penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adimadi Kediri, Jumat, mengemukakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan perilaku sederhana, namun memiliki dampak luar biasa dalam pencegahan penyakit menular.
"Dampak positif ini perlu dikampanyekan kepada seluruh masyarakat, agar semua tahu manfaat CTPS. Kami kampanye untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang pentingnya CPTS. Selain itu, beberapa waktu lalu kita sudah dilanda pandemi dan cara efektif untuk mencegah penyakit menular salah satunya adalah dengan rutin CPTS," katanya.
Dalam kampanye peringatan hari cuci tangan sedunia itu, selain membawa beragam poster yang isinya ajakan kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku bersih dan dan sehat, pihaknya juga mencontohkan gerakan cuci tangan pakai sabun. Kegiatan itu diperagakan di hadapan masyarakat saat kampanye.
Ia berharap, masyarakat selalu membiasakan diri untuk menerapkan gerakan cuci tangan pakai sabun setiap hari tersebut.
Masyarakat juga harus teredukasi terkait dengan PHBS, terlebih dengan gaya hidup sekarang dengan beragam menu makanan olahan cepat saji.
Dalam kegiatan itu, pihaknya mengingatkan masyarakat waspada demam berdarah. Hal ini juga terkait dengan PHBS dengan menerapkan 3M plus di lingkungan masing-masing, yakni menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, atau tatakan dispenser.
Kedua, menutup rapat tempat penampungan air (TPA). Bagi TPA yg tidak mungkin dikuras atau ditutup, bisa berikan larvasida. Ketiga yakni dengan menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, kaleng bekas, dan yang bisa menampung air.
Dalam 3M plus ini ditambah dengan upaya memberantas larva melalui pemberian Larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, memasang ovitrap /larvitrap/ mosquitotrap, serta menghindari gigitan nyamuk dengan menanam pohon pengusir nyamuk, memakai kelambu, repelent atau anti nyamuk.
"Karena ini sudah masuk musim penghujan, demam berdarah tentu juga menjadi atensi dari Dinas Kesehatan. Untuk itu, kita sosialisasi lebih baik mencegah daripada mengobati yakni dengan gerakan 3M," kata Fauzan.