Senin 17 Oct 2022 22:35 WIB

BPBD Kabupaten Blitar Evakuasi Warga Terdampak Banjir

Hujan terjadi dengan intensitas tinggi menyebabkan volume air mengalami kenaikan.

Warga melewati banjir di kawasan Sutojayan, Blitar, Jawa Timur, Senin (17/10/2022). BPBD Jatim mencatat sebanyak 465 jiwa yang berasal dari 13 desa di lima kecamatan terdampak mengungsi di 12 titik pengungsian akibat banjir yang disebabkan meluapnya sejumlah sungai besar di daerah tersebut dampak dari tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
Foto: ANTARA/Irfan Anshori
Warga melewati banjir di kawasan Sutojayan, Blitar, Jawa Timur, Senin (17/10/2022). BPBD Jatim mencatat sebanyak 465 jiwa yang berasal dari 13 desa di lima kecamatan terdampak mengungsi di 12 titik pengungsian akibat banjir yang disebabkan meluapnya sejumlah sungai besar di daerah tersebut dampak dari tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID,BLITIR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengevakuasi warga terdampak banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan di kabupaten ini.

"Kami evakuasi warga, karena ketinggian air meningkat. Wilayah paling parah di Kelurahan/Kecamatan Sutojayan, warga dievakuasi di kantor kelurahan," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto saat dikonfirmasi, Senin (17/10/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, hujan terjadi dengan intensitas tinggi menyebabkan volume air mengalami kenaikan. Banjir itu terjadi bukan karena kiriman air dari Malang, melainkan intensitas hujan yang cukup tinggi.

Volume air yang tinggi tidak mampu tertampung sehingga mengalir ke daerah di bawahnya. Banjir terjadi di sejumlah daerah di antaranya Kecamatan Sutojayan, Panggungrejo, Binangun, dan Kademangan.

Menurut dia, banjir di Kecamatan Sutojayan yang cukup parah terjadi di Kelurahan Sutojayan. Ketinggian air hingga 1 meter menyebabkan air masuk hingga ke rumah warga.

"Kalau di Sutojayan itu sampai 1 meter, jadi warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Lokasi evakuasi di kantor kelurahan itu sekalian kami dirikan dapur umum," kata dia.

Dalam proses evakuasi, warga juga menurunkan perahu karet. Jalur tertutup dengan air, sehingga menyulitkan jika dievakuasi dengan kendaraan. Terlebih lagi untuk warga yang sudah tua, dengan perahu membantu proses evakuasi tersebut.

Hingga kini, lebih dari 400 orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka mengungsi hingga air surut dan dinyatakan aman.

Mengenai korban meninggal, Ivong Bettryanto menyatakan nihil. Sedangkan untuk hewan ternak yang hanyut atau mati, pihaknya hingga kini belum mendapatkan laporan.

"Kalau korban manusia nihil. Kalau ternak, kami belum dapat laporan jika ada ternak yang mati atau hanyut," kata dia.

Salah satu daerah yang terkena banjir adalah Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Kejadian banjir di daerah itu menyebabkan rumah warga terendam, bahkan ada yang mengalami kerusakan.

Kades Serang Dwi Handoko mengatakan air sudah mulai menggenang tinggi sejak Senin dini hari setelah hujan yang turun dengan intensitas tinggi.

Ia menjelaskan, banjir bandang itu terjadi di Sungai Kaliklatak Dusun Serang III Desa Serang, karena air tidak mampu tertampung. Selain rumah warga, banjir juga menggenangi fasilitas umum.

"Ketinggian banjir awalnya sekitar 1-2 meter. Ini mengakibatkan rumah warga terendam. Ada juga kandang milik warga yang rusak, ada juga laporan ternak hanyut," katanya.

Ia juga mengatakan air sudah surut, namun pihaknya tetap meminta warga untuk waspada terhadap ancaman banjir yang bisa saja terjadi lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement