REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Indonesia Financial Group (IFG) bersama anak usahanya menggelar literasi dan edukasi mengenai sampah plastik serta kegiatan bersih-bersih di kawasan wisata kuliner dan permukiman warga di Kelurahan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan rutin ini merupakan rangkaian penyelenggaraan IFG Labuan Bajo Marathon 2022 (IFG LBM 2022) yang akan dilaksanakan pada Sabtu (29/10/2022) mendatang.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) IFG, Rizal Ariansyah, yang membawahi bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) IFG, mengungkapkan sejak bulan lalu, BUMN holding asuransi, penjaminan dan investasi tersebut telah melakukan kegiatan serupa di kawasan Waterfront Labuan Bajo, Pasar Baru, Kampung Ujung, Pantai Pede, Hotel Green Prundi, dan sejumlah di Sekolah Dasar di Labuan Bajo. Kegiatan dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, aparatur desa, komunitas lokal, Karang Taruna, guru, siswa/i sekolah, serta tokoh masyarakat.
"Kegiatan IFG Labuan Bajo Marathon 2022 merupakan sebuah ajang yang tepat untuk mendukung bangkitnya pariwisata Labuan Bajo setelah pandemi. Program TJSL yang selama ini kami lakukan di Labuan Bajo diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mendukung Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) Indonesia," ujarnya.
Secara umum, kegiatan TJSL yang dilakukan IFG dan anak usahanya terbagi dalam beberapa sektor, antara lain pendidikan, lingkungan, kesehatan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di sektor pendidikan misalnya, IFG memberikan bantuan renovasi sekolah, pembuatan taman bacaan, bantuan beasiswa, dan bantuan sertifikasi guru.
Di sektor lingkungan hidup, IFG melakukan kegiatan literasi antisampah plastik, buang sampah pada tempatnya, gerakan bersih-bersih pantai dengan melibatkan warga sekitar, penyediaan sarana dan prasarana kebersihan, penyediaan tempat pilah sampah, dan bantuan motor pengangkut sampah.
Sedangkan di bidang pemberdayaan UMKM, dilakukan pelatihan dalam rangka mempersiapkan serta memberikan kesempatan pada UMKM untuk memamerkan produknya pada Cultural and Food Festival di kawasan Waterfront, Labuan Bajo, tanggal 27-29 Oktober mendatang.
"Prioritas aksi sosial IFG dan anak usahanya ini adalah program-program yang sifatnya berkelanjutan dan memiliki dampak besar kepada masyarakat serta sejalan dengan Creating Shared Value (CSV) yang mengutamakan nilai ekonomi (economic value) dan nilai sosial (social value)," kata Rizal.
Lebih dari 150 orang hadir untuk melaksanakan kegiatan edukasi, literasi, serta bersih-bersih kawasan wisata kuliner di Labuan Bajo. Kennedy Diaz, Ketua Komunitas Labuan Bajo BISA, mengatakan bahwa tujuan aksi bersih-bersih kawasan kuliner dan permukiman warga adalah upaya IFG bersama komunitas untuk secara konsisten membangun kesadaran dan memberikan contoh kepada masyarakat untuk turut menjaga lingkungan, serta membangun kesadaran untuk menciptakan lingkungan wisata yang indah dan bersih tanpa sampah plastik, demi mewujudkan Labuan Bajo BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman).
Kennedy menambahkan, aspek kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama dan tantangan dalam penataan dan mengembangkan sektor pariwisata di Labuan Bajo, sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP).
"Semoga kolaborasi gerakan antisampah plastik dan budaya membuang sampah pada tempatnya, yang telah dibangun IFG bersama masyarakat serta komunitas di Labuan Bajo, dapat terus berlanjut dan berdampak signifikan bagi kawasan Labuan Bajo," ungkapnya.
Hal senada disampaikan tokoh masyarakat Labuan Bajo yang juga Anggota DPRD Manggarai Barat, Ali Imran, yang memberikan apresiasi kepada IFG dan anak usahanya. Ia berharap, program TJSL ini dapat terus berlanjut hingga memberikan manfaat optimal bagi Labuan Bajo.
"Kami sebagai perwakilan masyarakat Manggarai Barat, menyambut baik dan mendukung aksi IFG ini. Kami harap kegiatan ini dapat menjadi ajang yang tepat bagi masyarakat untuk mendapatkan ilmu baru dalam rangka mendukung bangkitnya pariwisata serta mengoptimalisasi potensi Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas," ujarnya.
Sedangkan Oby Jakson, perwakilan tokoh pemuda dan perwakilan warga berharap, kegiatan TJSL tentang literasi dan edukasi mengenai sampah plastik dengan melibatkan masyarakat dapat terus dilakukan khususnya di pusat-pusat keramaian dan lokasi wisata di Labuan Bajo. "Kami siap berkolaborasi dan berkontribusi untuk mewujudkan Labuan Bajo BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman)," katanya.