Selasa 18 Oct 2022 15:10 WIB

Generasi Muda Harus Kreatif, Berdaya, dan Berkarya

Tingkatkan daya pikir untuk terus berkreativitas.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan kuliah umum Generasi Muda Berdaya dan Berkarya dengan Kartu Prakerja di UII.
Foto: Dokumen
Kegiatan kuliah umum Generasi Muda Berdaya dan Berkarya dengan Kartu Prakerja di UII.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Era revolusi industri 4.0 saat ini menyuguhkan berbagai situasi dan problematika yang kompleks bagi generasi muda. Karenanya, generasi muda harus siap dalam berkarya, kreatif, dan turut serta memajukan bangsa Indonesia.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Prof Fathul Wahid mengatakan, generasi muda memang sudah seharusnya menyiapkan diri untuk berkarya dan diniatkan menyejahterakan bangsa. Ia menilai, menyejahterakan sesama termasuk ikhtiar meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.

Kartu Prakerja bisa dipakai untuk melengkapi portofolio, meningkatkan kreativitas berkarya, dan pengembangan diri di bidang yang diinginkan. Ia menilai, ada satu peluang saat berkuliah yang sering dilupakan, menyemai dan membangun jaringan.

"Mumpung masih jadi mahasiswa, jalin relasi atau jaringan seluas-luasnya. Jika bisa menyeimbangkan disiplin bidang ilmu yang ditekuni dan menjalin relasi, maka keterjualan dunia kerja dan kesiapan diri untuk berkarya bisa diandalkan," kata Fathul di Auditorium Abdulkahar Muzakkir Kampus Terpadu UII, Selasa (18/10/2022).

Direktur Baking World, Willy Tandra menuturkan, melalui kehadiran disrupsi teknologi seakan ada ketidaksesuaian antara disiplin bidang ilmu yang ditekuni dengan fakta yang terjadi. Inilah yang membuat generasi muda terombang-ambing.

"Tapi, saat ini kalian yang sedang dicari oleh industri. Tingkatkan daya pikir untuk terus berkreativitas dan modali dengan mengikuti kegiatan luar kampus," ujarnya.

Generasi muda kini yang menginginkan segala sesuatu serba instan dan cepat jadi problematika tersendiri. Ini merupakan salah satu dampak dari media sosial. Statistika menunjukkan pengangguran muda Indonesia enam kali lipat lebih banyak.

"Tapi, mereka sewaktu-waktu bisa bekerja sesuai disiplin ilmu yang ditekuni atau skill yang dimiliki," kata Willy.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP), Denni Puspa Purbasari berpendapat, program kartu prakerja merupakan platform yang tepat bagi masyarakat Indonesia. Terutama, dalam rangka menambah skill mereka.

Lembaga pelatihan yang menjadi bagian dari ekosistem Kartu Prakerja diverifikasi dan divalidasi sebelum menyediakan pelatihan sesuai minat masyarakat. Prakerja, menyediakan generasi bangsa untuk memilih skill pelatihan mandiri yang diminati.

Program ini berusaha mengentaskan alasan generasi muda yang tidak mau belajar karena modal. Kartu prakerja memberi saldo satu juta dan bebas akses pelatihan yang diminati.

Denni lantas berpesan agar anak muda berjiwa kreatif, inovatif, dan tangguh. "Berpikirlah sebagai pemimpin Indonesia yang kreatif," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement