REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana alam saat curah hujan tinggi. Salah satunya menyiapkan rumah hunian sementara untuk korban bencana yang rumahnya tidak bisa ditempati.
"Rumah hunian sementara tersebut bersifat portabel karena bisa dipindah ke tempat lain, sedangkan pemasangannya juga cukup mudah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Djunaedi di Kudus.
Ukuran rumah tersebut, kata dia, 3x4 meter persegi, dengan fasilitas satu kamar, dapur, dan ruang tamu. Sedangkan dindingnya terbuat dari bahan styrofoam yang dilapisi mika dengan lis dari besi galvalum dan atap juga dari bahan galvalum.
Ia mengungkapkan rumah hunian sementara itu untuk saat ini memang baru tersedia satu unit, karena masih tahap uji coba. Rumah tersebut, imbuh dia, diperuntukkan untuk korban bencana alam yang tempat tinggalnya tidak bisa ditempati lagi.
Sehingga nantinya akan dibuatkan rumah hunian sementara. Rumah hunian sementara tersebut, kata Djunaedi, sudah diperkenalkan dalam jambore relawan penanggulangan bencana (PB) 2022 di Rembang.
Untuk persiapan lainnya, BPBD Kudus juga sudah memperbaiki sejumlah peralatan yang mengalami kerusakan. Seperti kendaraan maupun peralatan lain yang nantinya digunakan saat penanganan bencana alam sudah selesai diperbaiki dan siap digunakan ketika terjadi bencana alam.
Peralatan yang dipersiapkan untuk penanganan bencana, di antaranya perahu karet plus mesin, tenda pleton dan regu, generator set (genset), jaket pelampung, tali carmentel, dan sejumlah alat pendukung lainnya.