REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Menyusul rencana revitalisasi Pasar Jongke 2023-2024 mendatang, Dinas Perdagangan Kota Solo perkirakan anggarannya mencapai Rp 185 miliar. Sedangkan luasan pasar sendiri akan lebih luas dari pasar yang sebelumnya.
Pihak Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo menjelaskan bahwa sumber dana revitalisasi akan berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupr). Namun, pihak Kemnpupr akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum proyek tersebut memasuki tahap pengerjaan.
"Hitungan kami kebutuhan anggarannya sekitar Rp 185 miliar, tentu akan dikaji dulu oleh pusat sebelum mulai dikerjakan. Anggarannya dari pusat, dari Kemenpupr," kata Kepala Disdag Kota Solo Heru Sunardi ketika dihubungi, Kamis (20/10/2022).
Heru menjelaskan bahwa tahapan rencana Revitalisasi Pasar Jongke akan mulai dilangsungkan dalam waktu dekat. Ia menjelaskan bahwa sosialisasi terus digencarkan kepada pedagang setempat dan masyarakat sekitar pasar. Tentu hal tersebut berkaitan tentang pembangunan kembali Pasar Jongke.
Selanjutnya, Heru menjelaskan bahwa Pasar Jongke nantinya akan dilengkapi dengan 159 kios, 1.100 los, dan 252 pedagang pelataran. Nanti pedagang eks SPBU Jongke, dan pedagang Pasar Kabangan akan ditempatkan jadi satu. Pasalnya mereka adalah pedagang asli Pasar Jongke.
"Pasar baru nanti mengakomodir seluruh pedagang setempat, plus pedagang kalipur (eks SPBU Jongke), pedagang sepeda/barang bekas Sub Terminal Jongke, dan pedagang Pasar Kabangan. Kalau Pasar Jongke rampung baru nanti Pasar Kabangan ditata ulang," terang dia.
Selain itu, Heru menjelaskan bahwa Pasar Jongke setelah revitalisasi akan lebih luas dari pasar sebelumnya. Pasalnya, lahan eks SPBU Jongke dan Sub Terminal Jongke akan digunakan menjadi satu dari perluasan lahan. Setidaknya total luasannya akan mencapai 17.414 m2.
"Lokasi perluasan pasarnya dari lahan eks SPBU Jongke sampai Sub Terminal Jongke. Bangunan pasarnya tiga lantai (basement, lantai 1, dan lantai 2). Konsep bangunannya modern, tampak mukanya nanti bergaya kolonial," terang Heru.
Revitalisasi Pasar Jongke sendiri sudah memasuki tahap sosialisasi pembangunan ke pedagang hingga rencana pemindahan pedagang ke pasar darurat ke wilayah Lapangan Jegon, Pajang. Namun meski sosialisasi dan perencanaan berjalan dengan lancar, prosesnya harus dikawal dengan serius agar tidak merugikan pedagang dan masyarakat.
"Yang perlu diperhatikan bagaimana caranya agar pelaksanaan berjalan baik dan tidak asa satu dua pihak yang merasa terpinggirkan dengan rencana itu," kata Wakil Ketua DPRD Solo Taufiqurahman.
Taufiqurahman menilai revitalisasi tersebut memang langkah yang bertujuan dengan baik. Namun, perlu pengawasan agar pedagang nantinya dapat menempati pasar pasca revitalisasi.
"Revitalisasi Pasar Tradisional itu merupakan hal baik yang memang harus didukung karena manfaat yang besar pasca revitalisasi itu. Gampangnya semua harus diakomodir lah dan dipastikan bisa masuk kembali setelah pasar yang direvitalisasi itu rampung," pungkasnya.