Kamis 20 Oct 2022 16:25 WIB

Kebiasaan Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Menurun

Survei Unilever di Indonesia menunjukkan ada 25 persen kemunculan gigi berlubang.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Siswa dan siswi Sekolah Dasar sedang belajar menggosok gigi (Ilustrasi)
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Siswa dan siswi Sekolah Dasar sedang belajar menggosok gigi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Permasalahan penyakit gigi dan mulut semakin meningkat selama pandemi. Survei Unilever di Indonesia menunjukkan ada 25 persen kemunculan gigi berlubang akibat menurunnya kebiasaan masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Professional Marketing Oral Care Unilever Indonesia, Jemima Fadhilah Damayanti mengatakan, terjadi penurunan kebiasaan pula bagi orang tua. Terutama, untuk menyikat gigi setelah sarapan dan malam sebelum tidur sebesar lima persen.

"Bahkan, pada anak persentase jumlah penurunannya dua kali lebih besar yakni 11 persen," kata Jemima dalam pembukaan bakti sosial Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (20/10/2022).  

Ia menilai, kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor kunci untuk hidup sehat dan produktif sebagai modal utama kebangkitan masyarakat Indonesia dari pandemi. Untuk itu, diperlukan intervensi dan kerja sama dari semua pihak.

Khususnya, lanjut Jemima, untuk memulihkan kebiasaan masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Unilever sendiri menunjukkan kepedulian setiap tahun melaksanakan edukasi dan pemeriksaan gigi dan mulut gratis di berbagai daerah.

Menggandeng Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI). Mereka membawa misi menyebarluaskan kebiasaan sikat gigi.

"Pentingnya sikat gigi pada pagi dan malam hari dan berkonsultasi ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali," ujarnya.

Dekan FKG UGM, drg Suryono, menyambut baik inisiasi pengabdian kepada masyarakat melalui BKGN bekerja sama Unilever Indonesia. Ia menyebut, kegiatan pengabdian dengan Unilever ini sudah rutin dilaksanakan selama kurang lebih 13 tahun.

"Tahun ini, kembali dilakukan secara luring, selama pandemi kita laksanakan secara daring," kata Suryono.

Untuk kegiatan bakti sosial kali ini mereka menyasar buruh-buruh gendong yang ada di Pasar Beringharjo. Dalam rangka meningkatkan pemahaman mereka tentang penting menjaga kesehatan gigi dan mulut lewat pemeriksaan gigi secara gratis.

Selain itu, mereka memberikan pelayanan pemeriksaan gigi kepada siswa-siswa di beberapa sekolah dasar di DIY. Pemberian fasilitas pemeriksaan gratis ini agar bisa menebarkan manfaat kepada buruh gendong dan peserta didik usia 3-4 SD.

"Rencananya, secara keseluruhan kita akan melakukan perawatan dan pemeriksaan gratis kepada 350 pasien," ujar dia.

Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof Wening Udasmoro, turut mengapresiasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh FKG UGM dan Unilever Indonesia tersebut. Salah satunya dengan memeriksa kesehatan gigi.

Apalagi, lanjut Wening, layanan diberikan secara gratis dengan target buruh-buruh gendong. Pasalnya, ia melihat, selama ini mereka merupakan salah satu kelompok yang cukup rentan terkena penyakit gigi dan mulut.

"Bagi sebagian masyarakat kita, jika sakit gigi cukup diobati atau dioleskan minyak atau menempelkan koyo saja," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement