Senin 24 Oct 2022 17:02 WIB

Petani Lada Purbalingga Ekspor Perdana Ke Jepang

Kontrak ekspor lada dengan importir di Jepang ini mencapai 300 ton.

Rep: Idealisa Masyarafina/ Red: Fernan Rahadi
Ekspor lada KUB Mitra Tani Sejahtera dilepas secara simbolis Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Drs Agus Winarno MSi, di Halaman Pendopo Dipokusumo, Senin (24/10/22).
Foto: Dok. Pemkab Purbalingga
Ekspor lada KUB Mitra Tani Sejahtera dilepas secara simbolis Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Drs Agus Winarno MSi, di Halaman Pendopo Dipokusumo, Senin (24/10/22).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sebanyak 32 kelompok tani yang tergabung dalam KUB Mitra Tani Sejahtera Desa Kedarpan, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, melakukan ekspor perdana lada putih (kering) ke Jepang, sebanyak 20 ton.

Ekspor ini dilepas secara simbolis Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda, Drs Agus Winarno MSi, yang mewakili Bupati Purbalingga di Halaman Pendopo Dipokusumo, Senin (24/10/2022).

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda, Agus Winarno menyampaikan, momen capaian ekspor ini mengindikasikan kebangkitan ekonomi khususnya pertanian lada di Purbalingga.

"Ekspor atau sampai dibeli luar negeri, ini berarti sudah diakui barang kita bermutu, Alhamdulillah ini," ujar Agus, Senin (24/10/22).

Ia menambahkan kontrak ekspor lada dengan importir di Jepang ini mencapai 300 ton yang akan dikirim bertahap sampai tahun 2024. Jumlah tersebut didasarkan pada kemampuan produksi petani lada Purbalingga dengan 536 hektar perkebunan lada yang dimiliki.

Produktivitas pertanian lada ini didukung dengan program Upland dari Kementan RI sehingga hasil panen bisa maksimal. Program Upland juga mendorong petani menjadi pelaku bisnis, tidak hanya domestik pemasaran juga berorientasi ke mancanegara.

Pertanian lada, menurut Agus merupakan peluang besar. Hal ini mengingat tidak semua negara memproduksi lada. Ia berpesan, setelah secara mutu lada Purbalingga diakui luar negeri, selanjutnya para petani bisa mempertahankan kontinuitas produktivitasnya. Apalagi yang tidak kalah penting dalam ekonomi adalah kontinuitas.

"Sekarang bisa ekspor, tahun depan juga harus bisa kembali ekspor, sehingga kerjasama yang dirintis bisa berkelanjutan dan bisa mendorong petani lain maupun usaha lain untuk berkembang," katanya.

Sementara itu, Asisten monitoring dan evaluasi project Upland Kementan RI, Fikri Indra N ST MSc mengungkapkan, pemerintah pusat melalui project Upland berharap, dukungan yang diberikan ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin agar keberlanjutan ekspor ini bisa terus dijaga.

"Kami harap para petani muda yang milenial ini bisa turut serta, sehingga project Upland bisa berbeda dengan kegiatan yang sudah ada. Bisa membawa warna baru," kata Fikri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement