Selasa 25 Oct 2022 23:53 WIB

Wabup Pamekasan Minta Masyarakat Waspadai Potensi Bencana

Pencegahan dan deteksi dini potensi bencana perlu dilakukan oleh semua pihak.

Wabup Pamekasan Minta Masyarakat Waspadai Potensi Bencana (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Wabup Pamekasan Minta Masyarakat Waspadai Potensi Bencana (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Wakil Bupati Pamekasan Fattah Jasin meminta masyarakat mewaspadai potensi bencana alam saat musim hujan seperti sekarang ini dengan menekan risiko korban dan pencegahan dini.

"Ada delapan jenis bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini, di antaranya banjir, tanah longsor, angin puting beliung, angin kencang, abrasi, gempa bumi, dan tsunami," katanya saat menyampaikan arahan pada acara apel kesiapsiagaan bencana di Lapangan Nagara Bakti, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga

Pencegahan dan deteksi dini potensi bencana perlu dilakukan oleh semua pihak, sehingga risiko bencana bisa ditekan.

"Sebab, kita tidak tahun kapan bencana itu terjadi. Bencana datang secara tiba-tiba tanpa kita undang. Namun, jika pencegahan dini telah dilakukan, maka risiko akibat bencana bisa ditekan," katanya.

Dalam kesempatan itu, iajuga meminta koordinasi lintas sektor ditingkatkan sehingga proses penanganan dan antisipasi bisa dilakukan secara optimal.

Secara umum, ada empat hal yang disampaikan Wabup Fattah Jasin terkait dengan penanggulangan bencana di Pamekasan.

Pertama meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan untuk memastikan semua sumber daya manusia (SDM) memahami tugas, peran, alur, dan tanggung jawab dalam penanganan bencana.

"Ini saya kita penting dipahami, karena petugas di lapangan yang akan memberi warna kepada masyarakat, pelayanan yang diberikan akan menjadi motivasi penting dalam membangun kepercayaan masyarakat dan penyembuhan korban dampak bencana," katanya.

Kedua, validitas data korban dampak bencana sebab data sebagai rujukan atas kebijakan pemerintah sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Data merupakan kebutuhan utama dalam mengambil kebijakan, sedangkan kesalahan data berdampak terhadap kebijakan yang salah.

Ketiga, sarana prasarana pendukung berfungsi dengan baik, sehingga petugas dapat memaksimalkan fungsinya memberikan pelayanan terbaik kepada korban bencana, seperti perahu karet, pelampung, dan dapur umum.

"Keempat, saya minta dukungan semua pihak termasuk media dan ormas agar secara aktif membangun kesadaran bersama, sehingga dapat memengaruhi pola pikir masyarakat untuk menjaga lingkungan masing-masing," katanya.

Secara terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Pamekasan Amin Jabir menjelaskan pihaknya telah memetakan daerah rawan bencana di Pamekasan.

Sebanyak sembilan di antara 13 kecamatan di wilayah itu, masuk daerah rawan bencana, yakni Kecamatan Pamekasan, Pademawu, Proppo, Pegantenan, Palengaan, Pakong, Waru, Pasean, dan Kadur.

"Kecamatan Pamekasan, Pademawu, Proppo dan Palengaan itu masuk kategori rawan bencana banjir, sedangkan Kecamatan Pakong, Palengaan, Pegantenan, Kadur dan Waru, rawan bencana tanah longsor, dan angin kencang dan di Kecamatan Pasean, rawan bencana abrasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement