Rabu 26 Oct 2022 08:57 WIB

Ratusan Petani Tuban Dilatih Tingkatkan Produksi Hortikultura

Kendala-kendala yang dialami petani juga dipecahkan bersama.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Perawatan berbagai jenis tanaman holtikultura untuk meningkatkan ketahanan pangan dan membantu perekonomian warga.
Foto: Antara/Ampelsa
Perawatan berbagai jenis tanaman holtikultura untuk meningkatkan ketahanan pangan dan membantu perekonomian warga.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ratusan petani di Tuban, Jawa Timur dilatih untuk bisa meningkatkan produksi tanaman holtikulturan melalui program Mitra Lahan, di tengah isu ancaman krisis pangan. Program Mitra Lahan digagasa PT Ako Pangan Sejahtera (Ako) dengan melibatkan stakeholder dan petani dalam bentuk pengadaan bibit tanaman, pupuk, hingga pendampingan.

Founder Ako, Heri Purnomo mengatakan, ada lebih dari 300 petani yang ikut berkolaborasi dalam program tersebut. Program yang dijalankan juga mendapat dukungan dari DPRD Tuban, Asosiasi Petani Melon Tuban, camat, hingga kepala desa setempat.

"Program Mitra Lahan difokuskan pada produksi hortikultura, tetapi tidak menutup akses untuk produksi pertanian yang lain karena urgensinya sama. AKO juga siap membantu distribusi produk pertanian ke skala yang lebih masif," ujarnya.

Heri menjelaskan, Ako merupakan produsen dan distributor produk segar premium. Perseroan yang berbasis di Jatim ini memproduksi produk pertanian dan hortikultura. Beberapa komoditas yang diproduksi yakni melon, semangka tanpa biji, jagung manis, pisang cavendish, dan sebagainya.

"Kami menggunakan jalur distribusi langsung atau tanpa perantara untuk mendistribukan produk. Keuntungan menggunakan jalur distribusi ini antara lain produk yang sampai ke tempat tujuan lebih segar dan kualitasnya lebih terjaga. Bisa dikatakan kalau prosesnya lebih efisien," ujar Heri.

Heri optimistis kolaborasi ini bisa terus berlanjut, mengingat antusiasme petani yang sangat baik. Bahkan, ia berharap petani-petani di wilayah Jatim lain dapat ikut berkolaborasi pada program ini untuk meningkatkan produksi tanaman hortikultura dan pertanian di tengah ancaman krisis pangan global.

Diyakini, banyak pihak yang akan diuntungkan melalui program Mitra Lahan tersebut. Mengadopsi sistem bagi hasil pertanian, Heri ingin setiap orang merasakan manisnya menjadi petani di negeri sendiri.

Kendala-kendala yang dialami petani juga dipecahkan bersama, khususnya masalah bibit, pupuk, dan distribusi produk hasil pertanian. "Bahkan, kami akan memberikan pendamping dari pra-tanam hingga pasca panen demi keberhasilan program ini,” kata Heri.

Ia menegaskan, program yang dijalankan juga sebagai bentuk dukungan mewujudkan ketahanan pangan nasional di tengah krisis pangan dunia. "Sebagai produsen, kami siap membantu pemerintah untuk menjaga ketersediaan stok pangan dalam negeri dengan meningkatkan produksi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement