Kamis 27 Oct 2022 15:30 WIB

Pemkab Malang Tingkatkan Sinergi untuk Siaga Bencana Hidrometeorologi 

Pelaksanaan apel ini juga diharapkan mampu memperkuat komitmen bersama.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto dan jajarannya meninjau Pasar Sumedang di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (15/2/2022).
Foto: Humas Pemkab Malang
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto dan jajarannya meninjau Pasar Sumedang di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (15/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berusaha meningkatkan sinergi untuk siaga bencana hidrometeorologi. Salah satu caranya dengan mengadakan Apel Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Siaga Bencana Hidrometeorologi Tahun 2022 di halaman Pendopo Kabupaten Malang, Kepanjen, Kamis (27/10/2022).

Wakil Bupati (Wabup) Malang, Didik Gatot Subroto mengatakan, kondisi geografis dan geologis Kabupaten Malang memungkinkan terjadinya bencana. Apalagi saat ini Indonesia terutama Malang sedang berada pada musim pancaroba. Situasi tersebut dapat mempengaruhi ancaman bencana hidrometeorologi

"Seperti tanah longsor, banjir, dan hujan disertai angin. Bahkan, hal ini sudah terjadi beberapa waktu lalu pada beberapa desa di wilayah Malang Selatan," kata Didik.

Dia berharap upaya yang telah dilakukan dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar-seluruh komponen, serta membawa manfaat sekaligus kemaslahatan. Hal ini khususnya bagi masyarakat Kabupaten Malang.

Pelaksanaan apel ini juga diharapkan mampu memperkuat komitmen bersama. Hal ini khususnya dalam rangka penyelenggaraan kegawatdaruratan dan penanggulangan. Kemudian juga terkait kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang.

Selain itu, Didik juga mengimbau seluruh stakeholder untuk terus  menyosialisasikan kepada masyarakat tentang potensi kebencanaan sekaligus mitigasi bencana secara berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat Kabupaten Malang dapat terlibat secara aktif dalam proses antisipasi/mitigasi, maupun penanggulangan saat bencana terjadi. Apalagi di Kabupaten Malang telah dibentuk Desa Tangguh Bencana dan Kampung Siaga Bencana. 

Seusai apel, Didik sempat meninja alat-alat untuk keadaan bencana. Beberapa di antaranya perahu, gergaji, dapur umum, alat kesehatan, penjernih air, dan alat alat lain untuk keperluan mitigasi bencana. 

Selanjutnya, Wabup Malang juga meninjau Tim Siaga bencana yang terdiri atas Polri, TNI, BPBD, Tagana, Dishub, Satpol PP, PMI, Banser dan lain lain . Setelah itu, Didik melakukan tinjauan terhadap kendaraan yang dipakai untuk mitigasi bencana dan dilanjutkan pemberangkatan pasukan siaga bencana.

Menurut Didik, sarana dan prasarana yang dimiliki Kabupaten Malang tergolong sudah lengkap. Pemkab hanya perlu menambahkan beberapa alat yang kurang untuk menambah sarana dan prasarana terkait mitigasi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement