Jumat 28 Oct 2022 17:06 WIB

KPU Jatim Targetkan 85 Persen Partisipasi Pemilih pada 2024

target tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2019,

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur bidang logistik Dewita Hayu Sinta (kiri) menunjukan contoh surat suara pada Pilgub Jatim 2018
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur bidang logistik Dewita Hayu Sinta (kiri) menunjukan contoh surat suara pada Pilgub Jatim 2018

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur memasang target 85 persen partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Anggota KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro mengatakan, target tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan Pemilu 2019, di mana pastisipasi pemilih mencapai 83 persen.

"Kita menargetkan 85 persen partisipasi pemilih pada 2024, atau minimal bertahan 83 persen seperti tahun 2019," kata Gogot dikonfirmasi Jumat (28/10).

Berkaca pada pemilu 2019, Gogot optimistis target partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 bakal tercapai. Itu tak lain karena partisipasi pemilih di Jatim terus mengalami peningkatan setiap periodenya. Ia mencontohkan pada Pemilu 2014, partisipasi pemilih di Jatim masih di angka 77 persen.

"Kalau melihat kecendrungannya, kami optimis partisipasi pemilih pada 2024 bakal meningkat," ujarnya.

Lebih lanjut Gogot menjelaskan, partisipasi pemilih pada 2019 didominasi kaum perempuan. Pemilih perempuan yang menyalurkan hak pilihnya mencapai 84 persen. Sementara pemilih laki-laki hanya 80 persen.

"Pada pemilu 2019 total pemilih mencapai 30.912.994 orang. Pemilih perempuan sekitar 15,686 juta orang, dan pemilih laki-laki 15,226 juta orang," kata Gogot.

Gogot menyatakan, pohaknya juga terus menggencarkan sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024. "Sekaligus mendorong agar mereka berpatisipasi tidak hanya bisa menjadi pemilih, tetapi juga menjadi penyelenggara Pemilu, maupun peserta Pemilu," ujarnya.

Gogot menerangkan, sosialisasi juga dimaksudkan untuk melahirkan pemilih cerdas yang menentukan pilihannya berdasarkan pertimbangan rasional dan objektif mencari calon pemimpin. "Dengan mencari tahu programnya, track recordnya untuk bisa menentukan pilihan sesuai hati nurani," kata Gogot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement