Senin 31 Oct 2022 15:53 WIB

Warga Bekerja di Luar Daerah, Partisipasi Pemilih Pilkades Tiga Desa Rendah

Tingkat partisipasi pemilih terendah di Desa Banyubiru.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Warga menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Warga menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sebanyak 24 desa di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, telah melaksanakan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak Kabupaten Semarang 2022. Pilkades dilaksanakan dengan tertib dan lancar pada Ahad (30/10/2022).

Dalam pelaksanaannya, setidaknya ada tiga desa penyelenggara dengan jumlah warga yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai ribuan. Masing-masing Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, dan Desa Reksosari, Kecamatan Suruh.

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Semarang, jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya pada Pilkades Banyubiru mencapai 1.553.

Sementara jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya dalam pilkades di Desa Bedono mencapai 1.334. Sementara pada pilkades di Desa Reksosari mencapai 1.194.

Terkait hal ini, Kepala Dispermasdes Kabupaten Semarang, Edy Sukarno mengungkapkan, banyaknya warga yang tidak menggunakan hak pilihnya suara bukan disebabkan mereka mulai apatis dengan pilkades.

Namun lebih disebabkan karena banyak warga yang 'boro' atau bekerja di luar daerah dan pada saat pelaksanaan pilkades serentak tidak dapat pulang kampung.

“Mereka sebenarnya tercatat sebagai warga setempat, namun pada saat pelaksanaan pencoblosan tidak dapat pulang kampung, meski pilkades serentak sudah dilaksanakan bertepatan dengan hari libur,” jelasnya.

Edy juga menyampaikan, terkait dengan partisipasi pemilih pilkades, sebenarnya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pemilu maupun pilkada.

Karena kedekatan emosional dengan para calon umumnya jauh lebih tinggi pilkades jika dibandingkan dengan pemilihan lainnya. Sehingga motivasi untuk menggunakan hak pilihnya juga cukup besar.

Kalau ada pemilik hak suara yang sakit maka akan didatangi oleh panitia. Tapi tidak demikian jika memang warga yang bersangkutan bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar Jawa. “Besar dimungkinkan karena mereka tidak bisa pulang,” tegas Edy.

Sementara itu, Plt Sekretaris Dispermasdes Kabupaten Semarang, Aris Setyawan menambahkan, dalam pelaksanaan pilkades serentak di 24 desa di Kabupaten Semarang, dari 18 petahana yang maju, 11 di antaranya yang terpilih kembali. Sementara 13 pilkades serentak ini dimenangi oleh calon baru.

Ia juga mencatat, untuk tingkat partisipasi pemilih tertinggi pada pilkades yakni di Desa Jetak, Kecamatan Getasan, mencapai 93,85 persen. Berikutnya disusul Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, dengan 93,57 persen.

Sementara tingkat partisipasi pemilih terendah di Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, yang hanya 72,10 persen dengan pemilih yang tidak hadir mencapai 1.553 orang, serta Desa Reksosari, Kecamatan Suruh sebanyak 72,44 persen. “Jumlah pemilih yang tidak hadir ke TPS mencapai 1,194 orang,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement