REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Karyawan Muslim KPP Pratama Bantul menyalurkan dana zakat, infak dan sedekah melalui Rumah Zakat DIY. Dana ini diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan pemberdayaan di sejumlah Desa Berdaya Binaan Rumah Zakat di Kabupaten Bantul, DIY.
Pada Oktober 2022 ini, ZIS karyawan ditasarufkan untuk program pemberdayaan ekonomi di Desa Berdaya Potorono binaan Rumah Zakat. Dalam bentuk bantuan sarana usaha seperti etalase usaha busana atau jasa jahit dan persewaan baju adat.
Kemudian, bantuan magicom, delivery box, papan nama neon box, dan kompor tekanan tinggi untuk usaha katering. Penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi ini sendiri merupakan anggota-anggota Badan Usaha Milik Masyarakat (Bummas).
Yang mana, diinisiasi Rumah Zakat yang beranggotakan kurang lebih 30 orang dari keluarga dhuafa atau kurang mampu. Selain itu, dana ZIS tersebut dioptimalkan untuk program Berbagi Bersama Yatim kepada sejumlah 25 anak yatim dan dhuafa.
Mewakili karyawan KPP Pratama Bantul, Sartana menyampaikan, anak-anak penerima itu berasal dari Desa Potorono. Bantuan diberikan dalam bentuk perlengkapan alat sekolah dan uang tunai kepada 25 siswa yang merupakan anak yatim dan dhuafa.
Sartana berharap, kegiatan pentasyarufan ini bisa rutin dilaksanakan dan mencakup sebaran yang merata di Kabupaten Bantul. Walaupun secara nominal tidak banyak, bantuan ini diharapkan dapat mendukung pemberdayaan yang dilakukan Rumah Zakat.
"Meski nominalnya tidak banyak, setidaknya kami karyawan-karyawan muslim KPP Pratama Bantul bisa memberikan kontribusi terbaik bagi warga masyarakat Bantul," kata Sartana, Senin (31/10/2022).
Dalam sambutannya, Sekretaris Desa Potorono, Hanan, turut menyampaikan terima kasihnya kepada segenap karyawan-karyawan KPP Pratama Bantul. Terutama atas kontribusinya dalam rangka menyebarkan manfaat bagi masyarakat Desa Potorono.
"Serta, terima kasih kepada Rumah Zakat yang sudah secara rutin dan intens mendampingi program-program pemberdayaan ekonomi di Desa Potorono yaitu sarana usaha dan modal usaha serta sedekah atau bank sampah," ujarnya.