REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan anggaran Rp 2,48 miliar untuk menambah pompa pengendali banjir agar debit air yang dibuang ke sungai bertambah guna mempercepat surutnya genangan banjir di daerah sekitar.
"Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 2,48 miliar dan sudah dilelang untuk segera dibangun," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kudus Arief Budi Siswanto di Kudus.
Ia memperkirakan awal November 2022 mulai dikerjakan, karena sudah ada pemenang lelangnya dengan nilai penawaran Rp 2,38 miliar. Lokasi penambahan mesin pompa dan bangunan pelengkap lainnya berada di lokasi bangunan polder yang lama.
Hal itu karena struktur bangunan sebelumnya sudah dipersiapkan tiga tempat untuk mesin pompa penyedot air. Sedangkan mesin pompa yang tersedia baru dua unit, sehingga kapasitasnya masih kurang maksimal.
Dengan adanya penambahan satu unit pompa lagi, diharapkan ketika terjadi banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati dan sekitarnya, bisa segera surut, karena debit air yang dibuang ke Sungai Wulan semakin besar. Mengingat kapasitas dua mesin pompa yang tersedia saat ini masing-masing 200 meter kubik per detik, sehingga ketika ditambah satu unit, kapasitasnya bisa lebih besar lagi.
Pengalaman sebelumnya, ketika terjadi banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati dan sekitarnya, surutnya masih menunggu waktu yang cukup lama karena hanya mengandalkan dua mesin pompa tersebut.
Untuk itu, Pemkab Kudus menambah mesin pompa penyedot air yang baru, termasuk bangunan penunjang agar airnya bisa dibuang ke Sungai Wulan.
Dalam rangka meminimalkan dampak banjir, selain disediakan polder pengendali banjir, juga disediakan bangunan reservoir yang memiliki daya tampung air mencapai 4.760 meter kubik. Sehingga ketika curah hujan tinggi dampak banjir yang sering melanda pemukiman di Kecamatan Jati dan sekitarnya bisa dikurangi.
Adapun ukuran reservoir yang dibangun, memiliki panjang 162 meter dengan kedalaman 360 meter dan lebar 7,5 meter. Bangunan reservoir tersebut, awalnya merupakan saluran air di daerah setempat, karena kawasan Desa Jati Wetan sering dilanda banjir, pemkab setempat membuat bangunan pengendali banjir berupa reservoir dengan daya tampung yang cukup besar.
Ketika debit air Sungai Wulan kurang dari 100 meter kubik per detik, pembuangan air cukup dibuka pintu polder. Sedangkan ketika debit airnya lebih dari 100 meter kubik per detik, harus memanfaatkan mesin pompa yang sudah ada.