Jumat 04 Nov 2022 08:54 WIB

Masa Tunggu Haji di Jateng Hingga 31 Tahun

Kuota haji yang diperoleh Indonesia sekitar 220 ribu per tahun.

Jamaah haji kloter satu Debarkasi Solo saat tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Jamaah haji kloter satu Debarkasi Solo saat tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah menyebutkan waktu tunggu keberangkatan ibadah haji di provinsi ini mencapai 31 tahun

"Masih ada sekitar 900 ribu orang yang mengantre," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jateng, Musta’in Ahmad di Semarang.

Sementara jika menggunakan skema pemberangkatan tahun ini yang hanya 48 persen dari kuota normal, kata dia, maka masa tunggunya mencapai 50 tahun.

Pada tahun ini, lanjut dia, jumlah jamaah haji yang diberangkatkan dari Asrama Haji Donohudan mencapai 15.480 orang.

Ia menyebut haji yang diberangkatkan tersebut belum 100 persen sesuai kuota yang seharusnya akibat kebijakan pembatasan selama pandemi Covid-19.

"Sebelum Covid pada 2019 lalu yang diberangkatkan dari Jateng ini bisa sampai 33 ribu orang," katanya.

Ia berharap kuota haji bisa kembali dibuka normal, bahkan bisa dimungkinkan bertambah jika Pemerintah Arab Saudi menambah kuota hajinya.

Ia menambahkan, jika berbasis embarkasi haji, pemberangkatan haji bisa dimungkinkan dilakukan melalui Asrama Transit Haji Semarang, selain melalui Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Sementara anggota Komisi VIII DPR Abdul Wachid menyatakan kuota haji yang diperoleh Indonesia selama ini sekitar 220 ribu per tahun.

Menurut dia, jika kuota haji tersebut ditambah oleh Pemerintah Arab Saudi, maka hal tersebut disambut dengan menyiapkan berbagai prasarana pendukungnya.

"Kalau kuotanya ditambah dua kali lipat, maka asrama haji dan bandara Solo tidak akan mumpuni," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement