Jumat 04 Nov 2022 17:31 WIB

Kunjungi Masjid Syeikh Zayed Solo, Menteri PUPR Beri Beberapa Catatan

Pembangunan masjid telah memasuki tahap finalisasi pengerjaan.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai meninjau pembangunan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai meninjau pembangunan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo.

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan beberapa catatan dalam kunjungannya ke Masjid Raya Syeikh Zayed, Jumat (4/11/2022).

Basuki mengatakan masjid telah memasuki tahap finalisasi pengerjaan. Saat ini tahapan yang dilakukan yakni terkait penyesuaian untuk mempersiapkan peresmian untuk masjid hadiah dari Pangeran Arab Mohammed bin Zayed Al-Nahyan untuk Presiden Joko Widodo tersebut.

Sisa dua pekan menjelang peresmian, pihaknya meninjau bagaimana persiapan dan kondisi masjid.  ”Ini pembangunan gedung finalisasinya, masih ada fine tuning (penyelesaian). Ada beberapa hal yang perlu kita fine tuning,” kata Basuki usai peninjauan.

Ia lantas memberikan beberapa evaluasi. Pertama adalah soal ornamen Asmaul Husna yang ukuran font-nya dianggap terlalu kecil. ”Itu kurang besar. Nanti kita ganti yang lebih besar. Itu satu,” terangnya.

Kemudian, Basuki menjelaskan poin lain yang menjadi perhatiannya yakni terkait penataan taman. Menurutnya lahan yang digunakan sebagai area taman kurang luas. Ia juga menginstruksikan agar taman yang dibuat dalam KTT G20 diimitasi di Masjid Raya Syeikh Zayed.

"Kami baru selesai merenovasi taman-taman di Bali untuk agenda KTT G20. Nah ini Bu Diana (Dirjen Cipta Karya) yang ngerjain, yang ngerjain teman-teman cipta karya juga. Saya minta diimitasi di sini. Lebih njembrung (rimbun) ya, jangan yang kayak gini. Tanaman, pohon-pohon yang mati-mati itu ganti,” katanya.

Selain itu, Basuki mengatakan bahwa ada beberapa catatan yang terkait kerapian. Seperti keadaan di beberapa bagian yang sudah cuil-cuil dan perlu perbaikan.  ”Ada juga pemasangan keramik yang kurang rapi, harus dirapikan,” ujarnya.

Sementara itu, terkait tenggat waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan hal-hal tersebut, ia menilai 10 hari sudah cukup. Setidaknya tiga hari sebelum peresmian hal tersebut bisa dikerjakan. ”Ya harus ngejar, tanggal 15 maksimal,” katanya.

Hal lain yang masih menjadi catatan adalah lahan parkir. Menurut dia, Masjid Syeikh Zayed yang dapat menampung ribuan jamaah tersebut tidak memiliki lahan parkir yang memadai. "Saya sudah telepon Pangdam hari ini. Akan dirobohkan, 2.000 meter persegi,” katanya.

Selain itu, lahan parkir yang digunakan yakni Kantor Detasemen Pembekalan Angkutan (Denbekang). Rencananya kantor tersebut akan dirubuhkan dan digunakan untuk lahan parkir Masjid Syeikh Zayed dan Islamic Center.

”Sekarang gedungnya masih ada, tapi sudah tidak digunakan lagi. Tadi saya telepon ke Pangdam, beliau sudah ‘oke bos’, sudah sepakat. Hari ini atau besok sudah bisa dirubuhkan,” tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement