REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY meminta masyarakat untuk tetap taat dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Hal ini guna mewaspadai penyebaran Covid-19 subvarian Omicron XBB.
Terlebih, dalam beberapa hari terakhir, kembali terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY yang cukup signifikan. Pasalnya, sejak 1-5 November kasus positif yang dilaporkan per harinya di atas 100 kasus.
Sedangkan, data terakhir dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY pada 6 November kemarin menunjukkan penambahan kasus sebanyak 91 kasus. Wakil Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, saat ini DIY masih berstatus PPKM level 1.
"DIY masih PPKM level 1, jadi tetap pakai masker di dalam ruangan dan kalau di luar lihat situasinya," kata Biwara yang juga kepala pelaksana BPBD DIY tersebut.
Biwara memperkirakan kasus Covid-19 akan mencapai puncak dalam 40 hari kedepan. Setelah itu, kata Biwara, akan terjadi kembali penurunan penambahan kasus Covid-19 di DIY.
"Walaupun ada kenaikan, kondisi penularan Covid-19 masih tergolong terkendali," ujar Biwara.
Meskipun ada kenaikan kasus positif di DIY, namun keterisian tempat tidur (bed) di rumah sakit rujukan Covid-19 dikatakan tidak ada kenaikan. Hal ini dikarenakan mayoritas yang terpapar Covid-19 ini tanpa gejala dan mengalami gejala ringan.
"Intinya memang ada peningkatan dari sisi kasus, tapi dari sisi gejala tidak ya. Artinya dampaknya tidak berat," tambahnya.
Per 6 November, keterisian bed untuk non critical sebanyak 208 bed dari total 1.149 bed yang disediakan. Dengan begitu, bed occupancy rate (BOR) untuk bed non critical di DIY berada di angka 18,10 persen.
Untuk bed critical yang terpakai yakni sebanyak 29 bed dari total 133 bed yang disediakan. Artinya, BOR untuk bed critical di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 do DIY berada di angka 21,80 persen.