REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jalan-jalan di lingkungan Perumahan Wahyu Utomo, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, masih dipenuhi lumpur pekat serta berbagai material maupun benda yang terbawa oleh banjir, Senin (7/11/2022) siang. Sehari sebelumnya, kawasan perumahan ini diterjang banjir bandang akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Semarang dan sekitarnya sepanjang Ahad (7/11/2022) siang hingga jelang malam hari.
Akibatnya sembilan wilayah rukun tetangga (RT) di lingkungan perumahan yang ada di Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang ini, terdampak banjir bandang yang datang secara tiba-tiba tersebut. Selain menghancurkan taman yang ada di jalan, pagar perumahan, maupun halaman, banjir bandang semalam juga memporakporandakan berbagai perabot di teras rumah warga.
“Bahkan derasnya air yang masuk ke permukiman kami, juga turut menghanyutkan mobil serta sepeda motor milik warga,” ungkap Ivan (19), salah seorang warga Perumahan Wahyu Utomo, Senin siang.
Tak hanya itu, banjir bandang di perumahan ini juga masih menyisakan lumpur pekat dan tebal serta berbagai barang yang ikut hanyut, seperti beberapa bagian batang pohon, sampah, dan sebagainya.
Sehingga sampai menjelang sore hari, warga masih disibukkan oleh aktivitas untuk membersihkan lumpur dan berbagai barang yang ikut terbawa banjir bandang di jalan dan halaman rumah mereka.
Ratusan relawan dari BPBD Kota Semarang dan dukungan TNI dan Polri juga turut membantu warga membersihkan lumpur di lingkungan perumahan ini. “Hari ini warga dibantu banyak relawan,” jelasnya.
Sementara itu, Lina (48) warga Perumahan Wahyu Utomo lainnya mengaku, banjir bandang juga membawa lumpur masuk dalam rumah, akibatnya tak sedikit perabot yang ada di dalam rumahnya ikut terdampak dan sebagian rusak.
Ia juga menceritakan, banjir bandang yang terjadi karena hujan turun sangat lebat dan dalam durasi waktu yang lama. Hingga menjelang petang, air yang mengalir di jalanan perumahan terus naik.
“Karena airnya semakin deras, banjir tersebut membawa berbagai benda yang ikut hanyut hingga akhirnya memenuhi jalanan perumahan,” tambah dia.
Terkait banjir bandang yang menerjang Perumahan Wahyu Utomo, jajaran Forkopimda Semarang telah memastikan penyebabnya, setelah meninjau beberapa titik lokasi terdampak.
Menurut Plh Wali Kota Semarang, Iswa Aminudin, banjir bandang dipicu oleh luapan Sungai Beringin, akibat debit air yang meningkat tajam akibat hujan lebat yang turun di kawasan hulu di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Akibatnya badan Sungai Beringin tidak mampu menampung debit air yang meningkat tajam. Terlebih di kawasan hulu juga banyak terdapat anak sungai yang alirannya menyatu di Sungai Beringin.
Sebanyak 75 kepala keluarga pun terdampak oleh banjir bandang ini, terparah ada di lingkungan Perumahan Wahyu Utomo. “Saat ini proses penanganan darurat masih terus dilakukan,” tegasnya.
Sementara itu, dampak hujan lebat yang terjadi pada Ahad kemarin juga mengakibatkan longsor di lingkungan Perumahan Greenwood, Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Longsor terjadi di RT 08/ RW 07 Kelurahan Sadeng, pada Ahad pukul 21.00 WIB. Meski tidak mengakibatkan korban jiwa, warga berharap agar Pemkot Semarang segera menangani dan mengantisipasi longsor susulan.
Sehingga dampak yang diakibatkan tidak semakin parah. “Terlebih saat ini curah hujan terus meningkat tajam karena musim penghujan,” ungkap Arie (36), salah seorang warga.