REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menggelar Festival Budaya dengan mengusung tema 'Indahnya Masa Djadoel.' Berbagai kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat zaman dulu dihadirkan, seperti bazar tempo doeloe, dolanan tradisional (permainan tradisional) hingga tandhing kidung parikan.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman menjelaskan, Balai Pemuda Surabaya dipilih menjadi tempat pelaksanaan karena merupakan salah satu cagar budaya yang penuh dengan kisah sejarah. Festival budaya yang digelar, lanjut Busrul, dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Provinsi Jawa Timur, Hari Sumpah Pemuda, dan Hari Pahlawan.
"Bank Jatim mempersembahkan festival budaya kearifan lokal Jatim namun juga terdapat performing art tarian dari seluruh Nusantara. Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, bagaimanapun budaya harus dilestarikan. Khusus untuk budaya lokal, kita lestarikan dan kembangkan,” kata Busrul, Selasa (8/11).
Dijelaskan, tujuan utama dari festival yang digelar adalah mengajak masyarakat juga mengikuti lomba Tandhing Kidung Parikan yang dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu kategori pelajar dan umum. Budaya parikan khas Jatim, kata Busrul, merupakan alat komunikasi sederhana, melalui penggunaan bahasa egaliter yang disampaikan secara jenaka.
"Budaya tersebut diharapkan mampu membentuk pola komunikasi yang mudah diterima banyak pihak serta efektif dalam menyampaikan pesan budaya yang ada. Semoga event ini membawa semangat kita bersama untuk melestarikan budaya lokal,” ujar dia.
Beberapa kesenian tradisional dari berbagai daerah juga disajikan guna mengenalkan budaya-budaya di Indonesia. Tari Gandrung Banyuwangi, Tari Kabasaran dari Minahasa, Kolintang Remaja dan Kolintang Coach dari Manado menjadi beberapa kesenian daerah yang ditampilkan.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengapresiasi gelaran festival budaya yang diselenggarakan Bank Jatim. Emil berharap Jatim semakin dikenal sebagai tempat lahirnya budayawan dan kelompok seniman. Tandhing Ngidung Parikan yang diikuti pelajar dan masyarakat umum, diharapkannya memberikan semangat bagi anak-anak muda untuk terus berkarya.
"Kita yakin apabila Jatim menjadi provinsi yang harmoni, maka kita akan memiliki hidup yang lebih bermakna. Bukan hanya tentang mewah tetapi tentang bagaimana kualitas hidup yang membuat kita semua semakin bahagia," kata Emil.