Selasa 08 Nov 2022 17:19 WIB

Curah Hujan Masih Tinggi, BBWS Diminta Cegah Banjir di Mangkang Wetan

Pelaksana proyek normalisasi sungai bertanggungjawab atas dampak banjir.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Curah Hujan Masih Tinggi, BBWS Diminta Cegah Banjir di Mangkang Wetan (ilustrasi).
Foto: republika
Curah Hujan Masih Tinggi, BBWS Diminta Cegah Banjir di Mangkang Wetan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Seorang warga terdampak banjir bandang di Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang meluapkan uneg- unegnya kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Hal ini terungkap saat orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini meninjau kawasan terdampak banjir bandang akibat luapan air sungai Beringin, di lingkungan Ngebruk, Kelurahan Mangkang Wetan, Selasa (8/11).

Baca Juga

Slamet, salah satu warga RT 08/ RW 07 lingkungan Ngebruk ingin agar gubernur meminta kepada pelaksana proyek normalisasi sungai bertanggungjawab atas dampak banjir yang dialami oleh warga.

Ia menyebut, pelaksanaan proyek normalisasi sungai tersebut mengakibatkan tanggul jebol hingga air sungai Beringin meluap dan menerjang pemukiman warga di wilayah Kelurahan Mangkang Wetan.

“Sekarang semua terkena banjir dan warga yang harus menanggung dampaknya,” kata Slamet kepada Gubernur Jawa Tengah yang didampingi Kepala Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, Eko Yunianto.

Sekarang, lanjutnya, peralatan elektronik milik warga banyak yang rusak, ternak banyak yang hanyut dan warga tidak dapat beraktivitas akibat diterjang banjir. Namun warga tidak mendapatkan ganti yang sepadan.

“Ini warga semua sudah habis- habisan karena beberapa barang berharga mereka rusak dan bahkan hilang terbawa banjir, tetapi bantuannya cuma taliasih,” tegas Slamet.

Menanggapi uneg- uneg Slamet, gubernur pun menjelaskan sudah melihat titik tanggul yang disebutkan jebol bersama dengan Kepala Dinas Pusdataru serta beberapa staff Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.

Banjir tersebut bukan disebabkan oleh tanggul jebol, tetapi tanggul yang disbutkan jebol tersebut memang digunakan untuk akses alat berat proyek. Oleh karena itu, Ganjar pun meminta kepada staf BBWS dan pelaksana proyek agar membuat jalur alat berat yang lebih tinggi yang juga berfungsi sebagai tanggul sementara.

Karena curah hujannya masih akan tinggi, maka jalur untuk keluar masuknya juga harus berbentuk tanggul. “Sehingga saat debit air sungai Beringin melonjak, masih dapat menahan agar tidakmeluap ke pemukiman,” tegasnya.

Terkait dengan bantuan kepada warga yang terdampak banjir, gubernur juga menyampaikan secepatnya akan diupayakan. Misalnya warga yang sekarang tidak bisa berjualan karena peralatannya hanyut atau rusak.

“Termasuk ada yang tadi jualannya es, kulkasnya terendam. Ini musti dikumpulkan (data warga), nanti dibantu agar nanti bisa bangkit lagi untuk jualan,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Ganjar juga memberikan bantuan sembako serta peralatan untuk anak-anak. Termasuk meminta staffnya, mendata jumlah anak sekolah yang terdampak.

“Nanti direkap semua datanya, berapa anak sekolah yang terdampak nanti saya kirim seragam dan sepatu untuk mengganti yang terdampak banjir,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement