REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Perubahan mindset (pola pikir) masyarakat masih menjadi tantangan dalam rangka memperluas program transformasi menuju energi baru terbarukan (EBT).
Kendati begitu, sudah mulai banyak masyarakat yang berani melakukan sejumlah terobosan untuk mendukung Pemerintah dalam memanfaatan sumber energi yang lebih ramah lingkungan ini.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat melepas Tim Jelajah Energi Jawa Tengah jilid 2, di kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, di Semarang, Kamis (10/11).
Wagub mengatakan, di saat penggunaan kendaraan listrik dikampanyekan secara masif, hal yang harus diperhatikan dari kendaraan bertenaga listrik adalah bagaimana mengubah pola pikir masyarakat agar mau dan familier dalam menggunakan EBT.
Maka berbagai terobosan terus dilakukan pemerintah dalam memperkuat ekosistem EBT di tengah- tengah masyarakat.
Bahkan, lanjutnya, terobosan juga sudah dilakukan masyarakat guna mendorong pemanfaatan energi yang terbarukan.
Sebab, saat ini sudah ada masyarakat di berbagai daerah di Jawa Tengah yang memanfaatkan limbah yang ada di ligkungan Mereka untuk diolah menjadi biogas.
Seperti limbah dari industri tahu, limbah kotoran ternak diolah menjadi energi gas yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak.
Termasuk memanfaatkan sampah dan limbah plastik bekas pembungkus minuman instan menjadi balok aluminium. “Seperti masyarakat di Kabupaten Semarang --yang bekerjasama dengan komunitas disabilitas-- membuat aluminium dari sampah dan plastik bungkus kopi,” jelasnya.
Untuk itu, wagub berterimakasih kepada masyarakat di Jawa Tengah yang sudah melakukan terobosan- terobosan tersebut. Karena Mereka sudah tidak lagi menggunakan LPG bersubsidi tetapi sudah menciptakan gas dari limbah kotoran ternak dan limbah industri tahu.
“Selain itu juga memanfaatkan sampah yang tidak dapat terurai menjadi bahan yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi tambah,” tandas Taj Yasin.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, Tim Jelajah Energi Jawa Tengah jilid 2 merupakan kelanjutan dari program Jalajah Energi Jawa Tengah I.
Pada edisi kedua ini mengangkat tema ‘Akselerasi Transisi Energi di Lingkup Industri dan Kampung Iklim’. Tim akan menjelajah ke beberapa kabupaten/ kota di Jawa Tengah Diantaranya Kabupaten Karanganyar, Kendal, Demak, Kudus, Klaten dan Kota Surakarta.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengangkat isu transisi energi di Jawa Tengah berbasis industri hijau dan program Kampung Iklim, diseminasi informasi dalam hal urgensi bertransisi energi kepada masyarakat di Jawa Tengah.
Selain itu juga meningkatkan eksposur industri hijau dan program Kampung Iklim yang ada di Jawa Tengah. “Pengembangan pemanfaatan EBT dan transisi energi di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran serta pihak-pihak non-pemerintah.
Baik kerja sama bersama swasta maupun masyarakat. “Keberhasilan transisi energi ini akan memberikan beragam manfaat bagi generasi yang akan datang,” tambah Sujarwanto.