REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persis Solo masih terus menunggu kepastian bergulirnya liga 1 2022-2023. Sembari menunggu tim pelatih terus melakukan penyesuaian pada jadwal bermainnya.
"Kita ada informasi coba mengadaptasi kemungkinan kita akan main kapan. Sampai hari ini kita juga masih menunggu," kata asisten pelatih Persis Solo, Rasiman.
Rasiman berharap semoga lekas ada kabar positif terkait kompetisi Liga 1. Sebab, pelatih segera bisa membuat jadwal untuk tim.
"Kabar itu mudah-mudahan nanti semuanya positif sehingga kita bisa lekas membuat jadwal," katanya.
Rasiman menjelaskan kondisi ini memang jadi tantangan tersendiri, tidak hanya untuk pemain tapi juga semua komponen dalam tim. Sebab, menurutnya memang tidak ada yang mudah dalam sepakbola.
"Pemain juga perlu kepastian, tapi ya kita tetap berpikir positif di kondisi seperti ini. Saya yakin pemerintah, federasi pengen segera main, cuma ada beberapa aspek yang perlu dilengkapi," terangnya.
Ketika disinggung soal jenuhnya pemain pasca liga berhenti sementara ini, Rasiman berpendapat bahwa itu menjadi tantangan tersendiri. Namun, situasi serupa pernah dialami khususnya ketika pandemi.
"Memang tantangan tersendiri, tapi di dalam high level sport tekanan seperti itu biasa kita alami, apalagi atlet itu harus terbiasa menghadapi tekanan," terangnya.
Selain itu, Rasiman mengatakan sebenarnya tekanan terbesar tentu ada pada pemilik klub. Apalagi misalnya ketika laga tertunda selama sebulan, tentu itu berat konsekuensinya.
"Sebetulnya yang paling menderita adalah owner kita, karena owner kita dengan gentlemen tidak pernah bilang saya nggak punya pemasukan dari tiket, saya ada penundaan pembayaran dari sponsor, itu tidak ada. Tapi owner kita mengatakan terus latihan, lakukan apa yang seharusnya dilakukan," ujar dia.