REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Khasanah literasi serta arsip-arsip sejarah tentang kepemimpinan di Pemerintahan Kota Semarang, Jawa Tengah, bakal bertambah. Ini setelah keluarga RM Mohammad Ichsan, yang merupakan wali kota Semarang pertama, bakal menyerahkan sejumlah dokumen tentang peran serta kiprah tokoh yang memimpin Kota Semarang periode 1946 -1949 ini.
Putra kedua RM Mohammad Ichsan, RM Mohammad Firman Mehana Ichsan mengungkapkan, inisiatif untuk menyerahkan sejumlah dokumen serta arsip tentang ayahnya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Hal ini untuk memperkaya khasanah literasi sejarah pemerintahan Kota Semarang di awal masa kemerdekaan bangsa Indonesia, yang selama ini belum mengungkap lebih banyak tentang sosok yang juga akrab dengan panggilan ‘Pak Ichsan’ tersebut.
Bahkan juga khasanah sejarah tentang perjuangan serta pergerakan para pemuda Indonesia di luar negeri. “Mohammad Ikhsan juga pernah menjadi sekretaris Perhimpoenan Indonesia di negeri Belanda, yang mencita-citakan kemerdekaan bangsa Indonesia,” ungkapnya, di Javara Culture, Kota Lama Semarang, Kamis (8/12) malam.
Pria yang akrab disapa Firman Ichsan ini juga menyampaikan, sejarah telah mencatat, jauh sebelum menjadi Pemkot Semarang seperti sekarang selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah di kota Semarang.
Namun para pejuang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan berpindah-pindah di daerah pedalaman atau daerah pengungsian yang ada di luar kota, sampai dengan Desember 1948.
Seperti di kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan juga di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R Prawotosudibyo, dan Mr Ichsan (Mohammad Ichsan).
Sejak 1945 para wali kota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang. “RM Mohammad Ichan merupakan wali kota yang pertama,” tambah ketua Dewan Kesenian Jakarta periode 2009-2012 ini.
Beberapa arsip sejarah yang dimaksud antara lain berupa foto-foto dokumen Moh Ichsan bersama dengan teman-temannya di Perhimpoenan Indonesia, surat resmi pengangkatan sebagai wali kota Semarang, kartu identitas sebagai Sekretaris Negara di era Presiden Soekarno, dan lainnya.
Arsip dan dokumentasi foto RM Mohammad Ichsan juga akan dipamerkan kepada publik, dengan kurator Oscar Motuloh di Gedung Out de Trap, jalan Srigunting, Kota Lama Semarang, Sabtu (10/12/2022) besok.
“Harapannya, ada peran dari Pemkot Semarang secara masif dalam mengenalkan Mr Moh Ichan sebagai wali kota kota Semarang, khususnya generasi sekarang agar lebih menghargai sejarah di kota Semarang,” tegasnya.
Terpisah, Kabid Pengembangan Pembinaan dan Pengawasan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, Laily Widiyaningtyas, mengapresiasi inisiatif dari keluarga RM Mohammad Ichsan yang akan menyerahkan sejumlah arsip dan dokumen sejarah ini.
Menurutnya, apresiasi terhadap peran dan kiprah RM Mohammad Ichsan Sebagai wali kota pertama telah dilakukan oleh Pemkot Semarang. Misalnya pembangunan patung RM Mohammad Ichsan di atrium center kompleks Balai Kota Semarang.
Termasuk juga pengabadian nama Mohammad Ichsan pada salah satu gedung yang ada di kompleks Sekretariat Daerah dan Balai Kota Semarang.
“Apa yang dilakukan oleh Pak Firman Ichsan selaku wakil keluarga RM Mohammad Ichsan, akan bermanfaat sangat besar dalam memperkaya arsip dan dokumen sejarah tentang pemerintahan di Pemkot Semarang,” katanya.