REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kini telah memiliki Walisongo Public Relations Community (WPRC) sebagai sarana pendukung keilmuan dan kompetensi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK).
WPRC telah dilaunching di Teater Gedung Syaikh Nawawi Al-Bantani, Kampus III UIN Walisongo Semarang, Jalan Prof Dr hamka, Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (8/12) kemarin.
Pembina WPRC, Alifa Nur Fitri mengatakan, kuliah tidak hanya belajar tentang teori saja, tetapi juga butuh praktik dalam menerapkan keilmuan yang telah diperoleh dari kampus.
“Oleh karena itu, kehadiran WPRC akan menjadi wadah untuk belajar tentang public relations sekaligus menjadi pusat kegiatan bersama dalam memberikan manfaat kepada banyak orang,” ungkapnya, di Semarang, Jumat (9/12).
Menurut Alifa, bidang kehumasan ini harus selalu dikembangkan, terlebih di era digitalisasi yang sangat pesat, agar tidak menghadikan bencana bagi organisasi/lembaga tertentu yang menerapkan teknologi digitalisasi.
Sebelum dilaunchingnya WPRC, di kampus UIN Walisongo juga telah terbentuk ‘Komunitas PR Walisongo’ sebagai komunitas yang dibentuk dengan tujuan sebagai wadah bagi mahasiswa UIN Walisongo.
Setelah launching WPRC ini, Alifa, berharap tidak hanya dimanfaatkan oleh mahasiswa FDK dan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), namun juga dapat bermanfaat untuk umum.
Sebab WPRC juga mewadahi beberapa divisi untuk menunjang perkembangan organisasi. “Seperti Human Capital, Marketing Komunikasi, Kreatif, dan Event,” tambah dosen pengampu mata kuliah Komunikasi dan Kampanye Public Relations ini.
Ketua Umum Komunits PR UIN Walisongo, M Adjy Soenantoko menambahkan, WPRC akan mendukung program Komunitas PR UIN Walisongo. Selain itu juga akan menjadi wadah bagi para mahasiswa yang tertarik dengan dunia public relation.
“Kami, pengurus di setiap divisi sudah menyiapkan program-program untuk dijalankan ke depan, dengan nafas yang lebih kekinian,” tambahnya.