Jumat 09 Dec 2022 22:16 WIB

Bupati Lumajang Evaluasi Masa Tanggap Darurat Pascastatus Semeru Siaga

Saat ini masa tanggap darurat masih tetap berjalan.

 Tim penyelamat memeriksa daerah yang terkena dampak di antara asap material vulkanik dari letusan Gunung Semeru di desa Kajar Kuning, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 5 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status siaga Gunung Semeru ke level tertinggi setelah letusannya pada 04 Desember 2022 memaksa sekitar dua ribu penduduk desa meninggalkan rumah mereka. Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satu gunung berapi paling aktif di pulau Jawa.
Foto: EPA-EFE/SUSANTO
Tim penyelamat memeriksa daerah yang terkena dampak di antara asap material vulkanik dari letusan Gunung Semeru di desa Kajar Kuning, Lumajang, Jawa Timur, Senin, 5 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status siaga Gunung Semeru ke level tertinggi setelah letusannya pada 04 Desember 2022 memaksa sekitar dua ribu penduduk desa meninggalkan rumah mereka. Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satu gunung berapi paling aktif di pulau Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID,LUMAJANG -- Bupati Lumajang Thoriqul Haq akan mengevaluasi masa tanggap darurat yang ditetapkan selama 14 hari pascastatus Gunung Semeru yang turun dari Level IV (Awas) menjadi level III (Siaga).

"Hal tersebut nantinya akan menjadi evaluasi bagi pemerintah dalam masa tanggap darurat yang terjadi di Kabupaten Lumajang," katanya saat berada di posko pengungsian Desa Penanggal, Jumat (9/12/2022).

Baca Juga

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan laporan bahwa status Gunung Semeru dari Level IV (Awas) ke level III (Siaga) terhitung sejak tanggal 9 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

"Kendati demikian, saat ini masa tanggap darurat masih tetap berjalan," ucap bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu.

Menurutnya pengelolaan pengungsian yang dilakukan masih dalam tahapan untuk mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing, terutama bagi masyarakat yang telah mendapatkan hunian relokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

"Bagi yang sudah mendapatkan relokasi hunian tetap, maka kami akan mengarahkan kepada mereka semua untuk kembali ke rumah masing-masing," tuturnya.

Ia mengatakan warga yang masih belum mendapatkan hunian relokasi, maka pihaknya akan segera memasukkan dalam tenggang waktu maksimal pada 13 Desember 2022.

"Selain itu, beberapa validasi data sekarang sedang dilakukan dengan melibatkan RT/RW dan Kepala Desa maupun camat, karena nantinya akan dilakukan penambahan hingga 200 keluarga (KK) yang itu merupakan sisa dari 1.200 KK yang sudah masuk," katanya.

Cak Thoriq menjelaskan masyarakat yang perlu mendapatkan informasi terkait dengan relokasi hunian bisa langsung hubungi kepala desa di balai desa masing-masing, baik di Desa Supiturang-Kecamatan Pronojiwo maupun Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, atau ke BPBD yang sekarang masih berada di Balai Desa Penanggal.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang telah membantu dalam beberapa hari untuk mengelola pengungsian, membantu dapur umum dan segala kebutuhan masyarakat yang mengungsi," ujarnya.

Selain itu, relawan juga bisa menyampaikan kepada Pemkab Lumajang terkait dengan validasi data masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

"Kami akan kroscek semua terkait bagaimana mekanisme dan langkah-langkah yang sudah dilakukan maupun yang belum, itu sebagai bentuk kolaborasi bagaimana penanganan bencana APG Semeru segera dituntaskan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement