Senin 12 Dec 2022 20:11 WIB

CCTV Rumah Dinas Wali Kota Blitar Dirusak Perampok

Argo memastikan kondisi para korban yang disekap dalam keadaan baik-baik saja.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Perampokan (ilustrasi)
Perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolres Blitar Kota AKBP. Argowiyono mengungkapkan, jumlah perampok yang menyatroni Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso, sekitar empat sampai lima orang. Setelah menyekap tiga anggota Satpol PP yang berjaga di lokasi beserta Wali Kota dan sang istri, para pelaku menggondol uang sekitar Rp 400 juta dan perhiasan.

"Iya disekap dan diancam untuk meminta lokasi penyimpanan barang berharga. Diancam dengan senjata tajam," kata Argo, Senin (12/12/2022).

Untuk menghilangkan barang bukti, para pelaku pun melakukan pengrusakan terhadap kamera CCTV yang ada di dalam rumah dinas. Argo mengungkapkan, para pelaku masuk ke area Rumah Dinas Wali Kota Blitar tersebut melalui pintu samping.

"Kamera CCTV bagian dalam (Rumah Dinas Wali Kota Blitar) dirusak. Dugaan masuk lewat pintu samping," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi perampokan terjadi di Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso, yang terletak di Jalan Sudanci Suprijadi nomor 18, Kota Blitar, Jawa Timur pada Senin (12/12) pagi. Pelaku perampokan menyekap anggota Satpol PP yang berjaga di lokasi beserta Wali Kota Blitar dan sang istri.

Meskipun demikian, Argo memastikan kondisi para korban yang sebelumnya disekap dalam keadaan baik-baik saja. Argo mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota Satpol PP yang menjadi korban beserta Wali Kota Blitar.

"Iya para pelaku memang menyekap para penjaga dengan beliaunya (Wali Kota Blitar dan istri)" ujarnya.

"Untuk yang terluka gak ada karena kondisi sekapan itu. Ada uang cash dan ada beberapa perhiasan (yang dicuri). Kurang lebih 400 (Rp 400 juta uang yang dicuri)" kata Argo.

Argo mengungkapkan, jumlah pelaku perampokkan tersebut sekitar empat orang. Adapun petugas dari jajaran Satpol PP yang juga disekap pelaku berjumlah tiga anggota. Para pelaku menyekap korban dan selanjutnya menanyakan tempet penyimpanan uang dan perhiasan yang kemudian mereka gondol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement