Selasa 13 Dec 2022 18:47 WIB

PHRI Kabupaten Semarang Bakal Serap Produksi Kopi Petani Lokal

Anggota PHRI di Kabupaten Semarang mencapai 240 lebih.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Acara Forum Kemitraan Pemasaran Sentra Kopi Gunung Kelir, yang digelar Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, di The Wujil Resort & Convention, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (13/12). Forum ini mempertemukan produsen kopi di kecamatan jambu dengan stakeholder perdagangan di Kabupaten Semarang.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Acara Forum Kemitraan Pemasaran Sentra Kopi Gunung Kelir, yang digelar Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, di The Wujil Resort & Convention, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (13/12). Forum ini mempertemukan produsen kopi di kecamatan jambu dengan stakeholder perdagangan di Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Peran Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dalam menyerap kopi lokal sangat dibutuhkan. Pun demikian dalam memperkenalkan brand kopi lokal.

Hal ini terungkap dalam acara Forum Kemitraan Pemasaran Sentra Kopi Gunung Kelir yang digelar Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, di The Wujil Resort & Convention, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (13/12/2022).

Di hadapan forum yang juga menghadirkan perwakilan Kadin dan Apindo Kabupaten Semarang serta BNI 46 cabang Ungaran ini, sejumlah pelaku usaha kopi menyampaikan strategisnya dukungan PHRI untuk membantu memperkenalkan produk kopi lokal Kabupaten Semarang.

Jumlah keanggotaan PHRI Kabupaten Semarang yang mencapai lebih dari 240 hotel dan restoran, merupakan media yang potensial untuk memperkenalkan potensi kopi lokal yang dihasilkan para petani setempat.   

Dengan asumsi satu hotel/restoran menyediakan fasilitas pajang produk kopi lokal, ini akan sangat membantu, para petani produsen kopi. “Terlebih jika hotel-hotel yang ada di Kabupaten Semarang mau menyerap kopi dari petani,” tegas Imam Safroni, salah satu pelaku usaha kopi.

Hal ini diamini oleh Simon, petani dan produsen kopi asal Kecamatan Jambu. Ia mengaku selama ini sudah menjalin komunikasi agar PHRI setempat mau mendukung para petani kopi lokal.

Yakni dengan menyerap kopi produksi mereka. Namun komunikasi dengan PHRI Kabupaten Semarang tersebut belum sempat ditindaklanjuti.

Padahal, lanjutnya, produk kopi lokal dari sisi kualitas sudah semakin bagus dan cukup bersaing. “Maka, kami berharap dari forum kemitraan ini, akan ada tindak lanjut dari teman-teman PHRI untuk membantu menyerap kopi produk para petani lokal,” tegasnya.

Menanggapi keinginan ini, perwakilan PHRI Kabupaten Semarang, Ahmad Solela mengatakan, pihaknya siap mendukung kemajuan usaha para petani produsen kopi lokal.

Terlebih anggota PHRI di Kabupaten Semarang mencapai 240 lebih yang teregistrasi. Sehingga cukup potensial untuk membantu menyerap kopi para petani lokal.   

General Manager The Wujil Resort & Convention ini mengaku, sebelum masa pandemi, sudah menyediakan tempat pajang berbagai produk UMKM unggulan lokal termasuk kopi melalui event ‘Pasar Minggon The Wujil’ yang digelar setiap Ahad.

Namun seiring kondisi pandemi yang kian mengkhawatirkan dan pemerintah memberlakukan PPKM kegiatan rutin untuk membantu pelaku UMKM ini terhenti. “Kami siap membantu para pelaku usaha kopi kembali, ayo kapan mau dimulai untuk menghidupkan kembali Pasar Minggon,” tegasnya.

Bahkan, lanjut Ahmad Solela, The Wujil Resort & Convention mau menggeser produk kopi kemasan pabrikan yang selama ini disediakan di kamar, dengan produk kopi lokal. Demikian juga memberikan fasilitas pajang bagi produk kopi lokal.

Hanya saja, lanjutnya, ada beberapa hal yang penting diperhatikan para produsen kopi lokal. Seperti konsistensi dalam pasokan serta dalam menjaga kualitas. “PHRI siap mensuport para petani sepanjang konsistensi tersebut dapat terpenuhi,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement