REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus memantau kenaikan harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Budiyanto mengatakan dari hasil pantauan tim gabungan pengawasan barang beredar, memang terjadi kenaikan harga minyak goreng curah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp 14 ribu per liter.
"HET minyak goreng ditetapkan sebesar Rp 14 ribu per liter sedang harga minyak goreng curah Rp 14.700 per liter. Meski demikian, kenaikan harga minyak goreng curah masih dalam batas wajar," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Junaenah menilai kenaikan harga ini menjadi opsi (pilihan) saja bagi masyarakat untuk mempertimbangkan menggunakan minyak goreng curah atau minyak goreng kemasan sesuai kebutuhan masing-masing.
Adapun kenaikan harga minyak goreng curah ini, kata dia, karena dipicu dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Alhamdulillah untuk stok minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah, semuanya masih tersedia di pasaran untuk mencukupi kebutuhan masyarakat," ujar dia.
Menurutnya, para pedagang cenderung menjual minyak goreng curah daripada minyak goreng kemasan dibandingkan minyak kemasan.
"Meski peredaran minyak goreng kemasan banyak dipasarkan tetapi masyarakat belum terlalu terbiasa sehingga mereka masih banyaknya mencari minyak curah yang dijual per kiloan," katanya.