Kamis 15 Dec 2022 17:00 WIB

Sepanjang November 2022, Ekspor Perhiasan Jatim Meningkat 100 Persen

Komoditas ini berkontribusi 13,00 persen pada total ekspor nonmigas Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Pengunjung melihat produk perhiasan etnik yang dipajang di salah satu stan dalam pameran Karya Kreatif Indonesia di Hotel Santika, Malang, Jawa Timur.
Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA
Pengunjung melihat produk perhiasan etnik yang dipajang di salah satu stan dalam pameran Karya Kreatif Indonesia di Hotel Santika, Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kenaikan nilai ekspor sepanjang November 2022. Kenaikan nilai ekspor Jatim pada bulan tersebut sebesar 2,01 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 1,93 miliar dolar AS menjadi 1,97 miliar dolar AS.

Dibandingkan November 2021, nilai ekspor Jatim mengalami penurunan 9,61 persen. Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menjelaskan, kenaikan nilai ekspor Jatim dibanding bulan lalu dipicu peningkatan kinerja ekspor sektor non migas.

Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor non migas naik sebesar 5,17 persen, yaitu dari 1,81 miliar dolar AS menjadi 1,90 miliar dolar AS. Sektor non migas memberikan kontribusi sebesar 96,61 persen pada total ekspor bulan ini.

"Nilai ekspor sektor migas pada November 2022 turun 45,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 121,52 juta dolar AS menjadi 66,83 juta dolar AS. Peranan ekspor sektor migas menyumbang 3,39 persen total ekspor Jatim pada bulan ini," kata Dadang, Kamis (15/12).

Dijelaskan, golongan perhiasan/permata (HS 71) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jatim dengan nilai transaksi 247,37 juta dolar AS. Nilai tersebut naik 100,44 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 123,41 juta dolar AS.

Komoditas ini berkontribusi  13,00 persen pada total ekspor nonmigas Jatim pada November 2022 dan paling banyak diekspor ke Singapura dengan nilai 85,34 juta dolar AS. Sejalan dengan ekspor, impor Jatim pada November 2022 juga mengalami kenaikan mencapai 3,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Yaitu dari 2,56 miliar dolar AS menjadi 2,65 miliar dolar AS. Kenaikan nilai impor disebabkan meningkatnya kinerja impor sektor migas maupun non migas. Impor migas Jatim pada November 2022 naik sebesar 5,20 persen, yaitu dari 587,78 juta dolar AS menjadi 618,35 juta dolar AS.

Impor migas menyumbang 23,32 persen dari total impor Jatim pada November 2022. Nilai impor nonmigas Jatim pada November 2022 juga naik sebesar 2,98 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Yaitu dari 1,97 miliar dolar AS menjadi 2,03 miliar dolar AS. "Impor nonmigas menyumbang 76,68 persen dari total impor Jatim pada November 2022," ujarnya.

Golongan pupuk (HS 31) merupakan komoditas utama impor nonmigas Jatim pada November 2022, dengan nilai transaksi mencapai 257,18 juta dolar AS. Naik sebesar 68,90 persen dari bulan sebelumnya yang hanya 152,26 juta dolar AS.

Kelompok barang ini mempunyai peranan sebesar 12,65 persen dari total impor nonmigas Jatim bulan ini dan utamanya diimpor dari Kanada sebesar 86,73 juta dolar AS. Berdasarkan catatan tersebut, neraca perdagangan Jatim sepanjang November 2022 mengalami defisit 682,55 juta dolar AS.

Hal ini disebabkan defisit nilai perdagangan pada sektor migas yang mencapai 551,52 juta dolar AS. Demikian juga di sektor nonmigas yang mengalami defisit nilai perdagangan sebesar 131,03 juta dolar AS.

"Secara kumulatif selama Januari-November 2022 neraca perdagangan Jatim juga mengalami defisit sebesar 8,53 miliar dolar AS," kata Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement