Kamis 15 Dec 2022 18:15 WIB

UNS Fintech Center Bahas Outlook Inovasi Keuangan Digital 2023

Ekonomi Keuangan Digital (EKD) diperkirakan tetap positif pada 2023 menurut BI.

Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
UNS Fintech Center Bahas Outlook Inovasi Keuangan Digital 2023 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
UNS Fintech Center Bahas Outlook Inovasi Keuangan Digital 2023 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Pusat Unggulan Iptek (PUI) Center for Fintech and Banking Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo (UNS Fintech Center) gelar seminar bertajuk outlook inovasi keuangan digital 2023, Kamis (15/12). 

Wakil Rektor Umum dan Sumber Daya Manusia Bandi mengatakan bahwa Ekonomi Keuangan Digital (EKD) diperkirakan tetap positif pada 2023 menurut Bank Indonesia. Hal tersebut didorong dengan meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat, kinerja e-commerce, serta layanan pembayaran yang terus meluas baik bank maupun fintech.

Baca Juga

"Sebagian besar masyarakat yang sudah merasakan bertransaksi pembayaran secara digital, telah merasakan kenyamanan dan keamanan. Contactless payment merupakan kunci masa depan, menuju ke dunia yang semakin cashless," kata Bandi, Kamis (15/12). 

Bandi juga mengatakan bahwa faktor seperti generasi Y dan generasi Z yang mendominasi populasi, penggunaan teknologi seluler dan internet yang semakin meluas, telah mendorong dan mempercepat model transaksi non tunai. "Jadi keuangan digital, juga perlu diimbangi dengan Literasi Keuangan terutama literasi keuangan digital yang baik di masyarakat untuk memitigasi risiko dan melindungi konsumen," katanya.

Sementara itu, Guru Besar Tidak Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Wimboh mengatakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal ini juga telah merespon transformasi digital dengan mengeluarkan berbagai peraturan untuk mendukung ekosistem digital pada sektor jasa keuangan di Indonesia. "Oleh karena itu, demi suksesnya transaksi keuangan digital di Indonesia pada tahun 2023, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan terutama pemerintah dan industri, sehingga bauran kebijakan yang ada dapat disinergikan dengan baik," pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement