REPUBLIKA.CO.ID,PONOROGO -- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Ponorogo menyebut nilai investasi masuk ke daerah itu selama kurun 2022 ditaksir mencapai Rp2,8 triliun.
"Jumlah itu merupakan angka taksiran nilai modal yang disertakan pada unit/lembaga usaha swasta yang mengajukan izin usaha ke kami," Kata Kepala DPMPTSP Ponorogo Joko Waskito di Ponorogo, Senin.
Sejak Januari hingga akhir November 2022 ini, lanjut Joko, pihaknya sudah menerbitkan sebanyak 9.815 nomor induk berusaha (NIB) dan telah tercatat dalam "Online Single Submission Risk Approach" (OSS-RBA), baik tingkat risiko sedang, menengah dan tinggi.
PNMDN yang paling besar ada di sektor perdagangan, perumahan dan kesehatan serta pariwisata. "Yang mayoritas terbanyak di kecamatan kota, karena memang lebih strategis," ujarnya.
Lanjut dia, sektor kesehatan menjadi yang terbesar dalam penanaman modal yakni Rp752 miliar. Sedangkan sektor perumahan rakyat dan perumahan umum sebesar Rp743 miliar, perdagangan Rp505 miliar dan pariwisata Rp63 miliar.
"Kalau perdagangan memang rata-rata di Ponorogo kecil, penamaan modalnya di bawah Rp1 miliar," terangnya.
"Jumlah tersebut diperkirakan bisa menyerap lapangan kerja sebanyak 31.356 orang," terangnya.
Joko juga mengklaim bahwa jumlah penanaman modal tersebut diperkirakan bisa menyerap lapangan kerja sebanyak 31.356 orang.
Selain, itu jumlah permodalan di Kabupaten Ponorogo juga mengalami kenaikan jika di bandingkan dengan tahun lalu yakni sebesar Rp1,78 triliun.