REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut, vaksin Sinovac di Kota Yogyakarta masih kosong. Hal ini menyebabkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Yogyakarta terkendala.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang ingin mengakses layanan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Namun, pihaknya belum bisa melayani mengingat ketersediaan vaksin Sinovac kosong di Kota Yogyakarta.
"Yang banyak menanyakan Sinovac untuk anak-anak, karena baru masuk sasaran karena baru masuk usia enam tahun. (masyarakat yang mengakses layanan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun) Ada yang mau diajak umrah atau jalan-jalan," kata Lana kepada Republika belum lama ini.
Kosongnya vaksin Sinovac dikarenakan tidak adanya stok dari pemerintah pusat. Sementara, vaksin untuk anak usia 6-11 tahun yang direkomendasikan yakni Sinovac.
"(Ketersediaan) Itu di luar kendali kami, tidak bisa dilayani karena ketersediaan vaksin," ujar Lana.
Lana berharap agar vaksin Sinovac dapat tersedia, sehingga vaksinasi anak dapat dilakukan kembali. Jika tidak, katanya, diharapkan agar ada rekomendasi dari pemerintah pusat untuk menggunakan vaksin selain Sinovac agar anak dapat divaksin.
"Kami berharap Sinovac segera ada agar anak usia enam tahun bisa dilayani," jelas Lana.
Meski ketersediaan Sinovac saat ini kosong, namun vaksin untuk booster yakni Pfizer masih cukup tersedia di Kota Yogyakarta. Percepatan vaksin booster pun terus dilakukan, bahkan Kota Yogyakarta baru saja memulai booster kedua untuk lanjut usia (lansia) di Desember 2022 ini.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto juga menekankan terkait vaksinasi booster untuk remaja. Pasalnya, capaian vaksinasi booster untuk remaja di DIY masih rendah.
Untuk itu, Eko meminta agar pemerintah melakukan percepatan untuk booster bagi remaja di DIY. "Komisi A DPRD DIY telah koordinasi dengan BPBD, dinas pendidikan dan dinas kesehatan, segera lakukan vaksinasi remaja. Sebab, data yang ada (capaiannya) baru di 8,9 persen, penting lakukan vaksinasi Covid-19 sebagai langkah pencegahan," kata Eko.