REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan ketersediaan energi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Pasalnya, akan terjadi lonjakan wisatawan di DIY, termasuk Kota Yogyakarta selama libur Nataru.
Bahkan, diperkirakan wisatawan yang akan datang mencapai lebih dari empat juta orang ke DIY. Untuk menunjang kebutuhan masyarakat maupun wisatawan, ketersediaan energi selama libur Nataru dipastikan aman.
Sumadi juga menekankan agar fungsi dan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk dioptimalkan. Terutama dalam menjaga stabilitas harga barang dan jasa, meningkatkan ketersediaan pasokan, serta kelancaran distribusi kebutuhan strategis di Kota Yogyakarta.
"Menjelang libur Natal dan Tahun Baru ini, kegiatan pengendalian dan pengawasan harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat harus ditingkatkan. Kami juga mohon kerja sama kepada Bulog dan Pertamina dalam pemantauan stok dan pelaksanaan operasi pasar, serta memastikan ketersediaan energi seperti BBM, BBG, LPG, dan listrik," kata Sumadi.
Dari Pertamina Kantor Cabang Yogyakarta, Ragil mengatakan, sudah membentuk satuan tugas selama libur Nataru 2023. Satgas ini bertugas untuk mengamankan ketersediaan energi di wilayah DIY sejak 15 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. "Insya Allah stok BBM untuk Nantaru aman," kata Ragil.
Ragil menyebut, Pertamina juga menyiapkan SPBU siaga untuk bertuga di jalur-jalur wisata. Selain itu, Pertamina juga menyiapkan Pertashop di jalan tol sebagai antisipasi arus mudik, serta Pertamina Delivery Service (PDS).
"Apabila kendaraan yang kehabisan bahan bakar di jalan dan jauh dengan lokasi SPBU, maka dapat menghubungi PDS terdekat agar diantarkan bahan bakar dengan kemasan 10 liter," ujarnya.