Rabu 28 Dec 2022 16:44 WIB

Keberatan Direlokasi, Pelaku Usaha Jalan Perwakilan Surati UNESCO

Relokasi ditargetkan selesai di akhir 2022 ini.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Deretan warung kuliner di Jalan Perwakilan, Malioboro, Yogyakarta, Senin (14/11/2022). Akhir 2022 Pemkot Yogyakarta memastikan kawasan Jalan Perwakilan akan bersih dari pedagang kaki lima. Hal ini dikarenakan akan dimulainya persiapan proyek pembangunan Jogja Planning Galery (JPG) pada awal 2023 mendatang. Untuk relokasi pedagang, Pemkot Yogyakarta menawarkan dua tempat yakni Pasar Beringharjo Lantai dua dan Pasar Klithikan Kuncen.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Deretan warung kuliner di Jalan Perwakilan, Malioboro, Yogyakarta, Senin (14/11/2022). Akhir 2022 Pemkot Yogyakarta memastikan kawasan Jalan Perwakilan akan bersih dari pedagang kaki lima. Hal ini dikarenakan akan dimulainya persiapan proyek pembangunan Jogja Planning Galery (JPG) pada awal 2023 mendatang. Untuk relokasi pedagang, Pemkot Yogyakarta menawarkan dua tempat yakni Pasar Beringharjo Lantai dua dan Pasar Klithikan Kuncen.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah pelaku usaha di Jalan Perwakilan, Kota Yogyakarta, yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) menyebut akan mengirimkan surat ke UNESCO. Surat dikirimkan karena FKKP keberatan untuk direlokasi dari kawasan yang berada di sekitar Malioboro tersebut.  

Pasalnya, Pemerintah Kota (Yogyakarta) bersama Pemda DIY akan melakukan relokasi dengan mengosongkan kawasan Jalan Perwakilan mulai akhir Desember 2023. Pengosong dilakukan dalam rangka pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG) di kawasan itu.

"Kami akan mengirimkan surat ke UNESCO atas rasa keberatan kami sebagai orang yang terdampak langsung atas kebijakan Sumbu Filosofi," kata Ketua FKKP, Adi Kusuma Putra. .

Pihaknya juga meminta agar dilibatkan dan diberdayakan dalam proses pengajuan Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO. "Kami sebagai pelaku usaha telah puluhan tahun melakukan kegiatan ekonomi, dan juga turut berpartisipasi dalam memajukan budaya dan juga pariwisata di sisi utara Jalan Perwakilan yang merupakan bagian dari kawasan Sumbu Filosofi," tambahnya.

Adi menyebut, pihaknya berharap agar kebijakan pengosongan Jalan Perwakilan dari pelaku usaha ditunda. Dengan begitu, pelaku usaha dapat bangkit dan meningkatkan perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19.

"Ingin kebijakan diundur melihat ekonomi, terkhusus di sektor pariwisata yang baru meningkat setelah mengalami resesi akibat pandemi, serta sosialisasi rencana pengosongan bangunan yang hanya kurang lebih tiga bulan dari waktu rencana eksekusi (pengosongan)," ujar Adi.

Ia menuturkan, sosialisasi dilakukan oleh pemerintah daerah sejak Oktober 2022 lalu. Pada sosialisasi terakhir di 22 Desember 2022, lanjutnya, belum ada kesepakatan yang didapat dengan pemerintah terkait dengan pengosongan di Jalan Perwakilan.

"Sosialisasi terakhir 22 Desember 2022 di Kecamatan Danurejan tidak membuahkan hasil dan harus ada pertemuan lanjutan. Kami tidak akan pergi sebelum ada kejelasan solusi," lanjut Adi.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, sebelumnya juga menyebut pelaku usaha kawasan Jalan Perwakilan akan dipindah ke Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta. Relokasi dilakukan untuk menata kawasan tersebut dan sebagai persiapan pembangunan JPG.

JPG nantinya akan menempati lokasi di Jalan Perwakilan, yang menyatu dengan eks Gedung DPRD DIY. Dengan begitu, DPRD DIY juga akan menempati gedung baru yakni di Jalan Kenari.

Pintu masuk menuju ke JPG direncanakan berada di Jalan Perwakilan karena Malioboro menjadi area pedestrian seutuhnya. "Malioboro rencananya jadi pedestrian, maka pintu masuknya akan melalui Jalan Perwakilan. Tentu harus ada beberapa penataan," kata Aji.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, juga menyebut bahwa relokasi pelaku usaha di Jalan Perwakilan tidak dilakukan secara mendadak. Relokasi ditargetkan selesai di akhir 2022 ini.

Menurutnya, relokasi sudah harus dilakukan mengingat pembangunan JPG akan segera dimulai. "Akhir tahun semua harus segera dibersihkan (Jalan Perwakilan dari pedagang), karena itu DED-nya sudah dari 2023. Jadi harus segera dilakukan agar tidak molor dan segera selesai," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement