Rabu 28 Dec 2022 18:39 WIB

Purbalingga Bermunajat, Menko PMK Ingatkan Supaya Rendah Hati Bermedia Sosial

Alquran sudah mewanti-wanti sifat rendah hati menjadi prinsip hidup setiap Muslim.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhadjir Effendy MAP dalam acara
Foto: Pemkab Purbalingga
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhadjir Effendy MAP dalam acara

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhadjir Effendy MAP berkesempatan mengisi kegiatan 'Purbalingga Bermunajat', Rabu (28/12/2022) di Masjid Agung Darussalam, Kabupaten Purbalingga.

Dalam tausyiahnya, ia mengingatkan kepada jamaah dari keluarga besar Muhammadiyah ini untuk berhati-hati memanfaatkan teknologi.

"Yang sangat berbahaya dan sangat tidak bagus dari efek teknologi yaitu media sosial. Satu sisi bisa dimanfaatkan dengan baik, sisi yang lain bisa menjadi sarana penyebaran berita hoaks," tutur Menko Muhadjir dalam tausiyahnya.

Ia mengingatkan, Alquran sudah mewanti-wanti bahwa sifat rendah hati menjadi prinsip hidup setiap Muslim. Ia menyampaikan, Hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.

"Jadi kalau kita dicaci maki melalui media sosial maka kita tidak boleh membalasnya (dengan caci maki). Tapi kita cukup salam, mendoakan agar orang yang mencaci maki itu selamat," katanya.

Menko Muhadjir menambahkan, Islam juga mengajarkan bagi mereka yang beriman kepada hari akhir itu harus menjaga lisan dan tangannya.  Muslim yang sempurna adalah seorang yang muslim lainnya merasa damai dari gangguan lidah dan tangannya.

"Ini penting, kita jangan merasa sok jadi Muslim. Jangan-jangan kita telah membuat orang lain tidak selamat dengan lisan dan tangan kita. Salah satunya umpatan melalui mulut kita dan umpatan melalui jari-jari kita, mengirim maki-maki kepada sesama Muslim," katanya.

Ia menyimpulkan, teknologi handphone bisa menjadi berkah tetapi bisa menjadi musibah terhadap keislaman seseorang. "Maka hati-hatilah dengan teknologi yang sebenarnya itu karya besar dari Al Khawarizmi (Algoritma) seorang ilmuwan Muslim itu. Yang kalau disalahgunakan bisa menjadi menghilangkan keislaman," katanya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan, kegiatan Purbalingga Bermunajat merupakan kegiatan dari keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah  Purbalingga yang didukung Pemkab Purbalingga.

Kali ini, Purbalingga Bermunajat dimasukkan dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke-192 Kabupaten Purbalingga dan semarak pra Muswil dan Musda Nasyiatul 'Aisyiyah.

"Biasanya Purbalingga Bermunajat diselenggarakan di Pendopo Dipokusumo, akan tetapi mengingat kali ini yang hadir bapak menteri sudah dipastikan jamaahnya membludak. Sehingga kita alihkan di Masjid Agung Darussalam," kata Bupati.

Ia berharap melalui Purbalingga Bermunajat kali ini, apa yang disampaikan oleh Menko PMK RI yang juga pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini bisa menjadi motivasi masyarakat Kabupaten Purbalingga. Pada akhir kegiatan, Bupati minta didoakan khusus agar Purbalingga dilindungi dari musibah/bencana dan senantiasa diturunkan berkah.

Sebelum mengisi Purbalingga Bermunajat, Menko PMK RI bersama Bupati Purbalingga melakukan peninjauan terhadap hasil pemberdayaan ekonomi dari nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kelurahan Purbalingga Kidul Kecamatan Purbalingga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement