Rabu 28 Dec 2022 18:48 WIB

Akses ke Pulau Bawean Lumpuh Total, Kapal TNI AL Dikerahkan

Cuaca ekstrem yang melanda tidak hanya membuat akses menuju bawean terputus.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Cuaca buruk (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Cuaca buruk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Cuaca ekstrem yang terjadi hampir sepekan terakhir mengakibatkan akses menuju Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur lumpuh total. Itu tak lain karena tidak ada kapal angkutan yang berani beroperasi akibat tingginya gelombang. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPDB Jawa Timur, Gatot Soebroto mengaku telah menyiapkan langkah untuk membantu masyarakat agar bisa mengakses Pulau Bawean maupun sebaliknya.

Gatot mengungkapkan, pihaknya bakal mengerahkan Kapal milik TNI AL, yakni KRI dr Soeharso untuk mengirimkan bantuan maupun membantu lalu lintas masyarakat. "Bupati Gresik sudah berkomunikasi dengan TNI AL untuk menyediakan angkutan pelayaran dari Surabaya ke Bawean. Rencananya besok akan dikirim kapal dari (Pelabuhan) Perak ke Bawean," kata Gatot dikonfirmasi Rabu (28/12).

Cuaca ekstrem yang melanda tidak hanya membuat akses menuju bawean terputus. Di pulau dengan dua kecamatan tersebut juga terjadi banjir rob dan sejumlah jalan terputus, akibat tingginya curah hujan dan angin kencang. Gatot menjelaskan, KRI dr Soeharso nantinya akan membawa ratusan personel BPBD dan dinas terkait.

Mereka akan melakukan pendataan dan penanganan, serta membawa bantuan sembako yang dibutuhkan penduduk. Selain itu, kapal itu juga akan mengangkut sejumlah warga Bawean yang berada di Surabaya dan sekitarnya, yang khendak pulang ke kampung halamannya.

 

"Itu untuk mengangkut penduduk Bawean yang ada di Surabaya dan sekitarnya yang mau pulang, serta mengangkut personel BPBD, (Dinas) Perhubungan yang akan melakukan pendataan dan penanganan yang dibutuhkan," ujarnya.

Operator kapal cepat Express Bahari, Taufik membenarkan, transportasi laut menuju pulau berpenghuni sekitar 107 ribu jiwa tersebut tidak beroperasi sejak 23 Desember 2022. Ini lantaran cuaca laut memburuk, di mana gelombang tinggi disertai angin kencang.

"Sampai saat ini cuaca masih belum kondusif. Kapal juga masih belum bisa beroperasi, karena masih cuaca buruk," kata Taufik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement